Ribuan Siswa Terdampak Terdampak Gempa Cianjur Hingga Kini Masih Belajar di Dalam Tenda

Putraindonews.com – Cianjur | Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyampaikan kondisi terkini perbaikan infrastruktur pendidikan yang rusak akibat gempa Cianjur beberapa waktu lalu hingga nasib ribuan siswa yang masih belajar di dalam tenda.

Kepala Disdikparpora Cianjur, Akib Ibrahim di Cianjur menuturkan, sekurangnya 136 sekolah yang rusak akibat gempa Cianjur sudah mendapat perbaikan dari Kementerian PUPR, sedangkan sisanya masih menunggu.

Selanjutnya, dia mengatakan ribuan siswa dari 70 sekolah terdampak yang belum mendapat bantuan, hingga saat ini masih menjalani proses belajar mengajar di dalam tenda atau dalam jaringan (daring).

“Sekitar 8.000 siswa terdiri atasi siswa SD dan SMP di Kecamatan Pacet, Cugenang, Cianjur dan Warungkondang, masih menjalani proses belajar mengajar di dalam tenda karena masih menunggu proses perbaikan yang dilakukan Kementerian PUPR,” katanya, Senin (8/5).

BACA JUGA :   Operasi Trisila Diharapkan Mampu Petakan Tapal Batas Perairan Indonesia dan Malaysia

Ia menjelaskan, untuk 136 sekolah yang sudah mendapat bantuan tahap I dan II, merupakan sekolah SD dan SMP di empat kecamatan yang sama, sebagian besar mengalami rusak berat dan beberapa diantaranya rata dengan tanah setelah diguncang gempa 5.6 magnitudo.

Pembangunan kembali sekolah yang rusak akibat gempa, kata dia, dilakukan secara bertahap sehingga puluhan sekolah yang rusak sedang dan ringan masih menunggu giliran. Selama proses menunggu pihak sekolah terpaksa melakukan proses belajar mengajar di dalam tenda.

BACA JUGA :   Kelangkaan Minyak Goreng Menjalar ke NTT, Para Ibu Rumah Tangga di Ruteng Resah 

“Beberapa sekolah yang rusak dan belum diperbaiki ada yang masih dapat digunakan untuk kegiatan belajar karena rusak ringan dinilai tidak berbahaya untuk kegiatan belajar,” katanya.

Pihaknya menargetkan seluruh sekolah sudah selesai diperbaiki dan ruangan kelas dapat digunakan seluruhnya pada tahun ajaran baru 2023, termasuk menyediakan meja dan kursi untuk sekolah yang sudah selesai dibangun.

“Kebutuhan meja dan kursi untuk 130 ruang kelas sudah tersedia bantuan dari berbagai kalangan, kalau kurang pihak dinas akan kembali mengajukan bantuan, saat tahun ajaran baru siswa sudah dapat kembali ke sekolah dengan fasilitas serba baru,” pungkasnya. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!