Putraindonews.com – Makassar | “Tugas dan fungsi penulis adalah menulis,” demikian disampaikan Sakkir, mahasiswa STIE Wira Bhakti, Makassar.
Kalimat ini terdengar mudah diucapkan. Namun Sakkir mengakui, menulis buku itu gampang-gampang susah. Mengapa? Karena gampang untuk mendapatkan rumusan kata dan perbendaharaan topik, tapi susahnya adalah konsisten menulis.
Sakkir menyampaikan pandangannya dalam gelaran acara Tudang Sipulung #1, yang diadakan oleh Ruang Anak Bangsa (RAB) bekerjasama dengan Mau.co space dan LINTAS Sulawesi. Acara yang bertujuan untuk berkisah buku dan sekitarnya itu, diadakan di Mau.co Space, Jalan Tun Abdul Razak No.12/Terusan Hertasning, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (17/7)
Musakkir Basri, seorang penulis buku yang turut hadir dalam acara ini menyampaikan bahwa peserta kegiatan ini merupakan alumni dari salah satu kursusan di Pare, Kediri: ILC SMART. Sebagian dari mereka adalah teman-temannya yang sibuk bekerja di instansi pemerintah, tapi rata-rata penyuka buku.
Pembicara pada kegiatan ini, selain Sakkir sebagai tim gelandang yang berkisah seputar buku dan ketakutan, juga ada Mas Kancil, seorang penulis aktif. Sesuai temanya, hal yang disampaikan pada kegiatan ini, tidak lain seputar buku. Dalam bahasa mereka, “penulis pemilik kata dan pembaca pemilik makna”.
Musakkir Basri menggambarkan suasana kegiatan ini begitu aktif, sehingga ada dialog terjalin antara pemantik dan peserta. Seorang peserta berkisah, bahwa dia sangat suka menulis sampai banyak menghabiskan waktu bersama tumpukan kata. Namun dia dihinggapi ketakutan, apakah tulisannya layak dibaca dan layak terbit?
“Karena dihinggapi keraguan itu, akibatnya, tulisan-tulisan saya terbengkalai,” tutur Hijrah pada ruang tanya dan gelisah.
Acara ini, menurut penyelenggara, bakal menjadi Sinau Tulisan yang akan dilakukan secara rutin, sekali seminggu. Tujuannya, agar teman-teman bisa menulis bersama dan terlatih mengkritisi tulisan.
Harapan dari kegiatan RAB ini adalah membuat buletin dan tulisan teman-teman bisa di share ke ruang tersebut. Ke depan, RAB diharapkan akan maju satu langkah menjadi penerbit alternatif yang bakal menaungi teman-teman penulis untuk menerbitkan buku. Red/RT