SBI Cilacap Rintis Eduwisata Alam Mangrove Terintegrasi

Putraindonews.com – Cilacap | PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) Pabrik Cilacap tengah merintis eduwisata alam mangrove terintegrasi di Kelurahan Karangtalun Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Upaya tersebut diwujudkan oleh SBI Pabrik Cilacap melalui kegiatan penanaman 5.000 bibit mangrove di kawasan Depok, Kelurahan Karangtalun Kecamatan Cilacap Utara, Cilacap, Jumat (29/9/23), yang berada di pesisir dan hulu Sungai Bengawan Donan.

General Manager SBI Pabrik Cilacap Edi Sarwono mengatakan kegiatan penanaman mangrove yang melibatkan Kelompok Depok Mangrove tersebut merupakan salah satu bentuk Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) SBI Pabrik Cilacap.

Ia mengharapkan kegiatan penanaman mangrove itu terus berlanjut dan tidak hanya sebatas menanam, juga bermanfaat untuk pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta pariwisata khususnya wisata edukasi (eduwisata) mangrove.

BACA JUGA :   Seekor Anak Gajah di Riau Mati Terserang Virus

“Mimpi besarnya, ke depan lokasi ini menjadi wahana eduwisata alam mangrove yang indah dan teduh serta diintegrasikan dengan berkembangnya UMKM, semisal kuliner seafood,” kata Edi didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cilacap Sri Murniyati dan Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Cilacap Kolonel Laut Bambang Subeno, Jumat.

Sementara itu, perwakilan dari Cabang Dinas Kehutanan Wilayah VI Provinsi Jawa Tengah Leo Ardiyanto mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan yang berpartisipasi dalam upaya menghijaukan area pesisir dengan penanaman mangrove.

BACA JUGA :   100 Nomine Lolos di Tahap I Seleksi PNS Inspiratif dan Future Leader

“Menanam mangrove adalah menanam kebaikan untuk alam dan kehidupan yang ada di darat maupun di perairan. Semakin banyak hutan mangrove akan semakin banyak manfaat,” ungkapnya.

Kepala DLH Kabupaten Cilacap Sri Murniyati mengatakan wilayah Cilacap yang berpotensi untuk ditanami mangrove mencapai 9.000 hektare dan saat ini luasan yang telah ditanami mencapai 3.000 hektare.

Selain menanam bibit mangrove, kata dia, peserta kegiatan juga diajak membersihkan lingkungan dengan memungut sampah di sekitar lokasi penanaman.

“Ini kombinasi menanam dan gerakan bersih-bersih dari sampah sekalian memperingati Clean Up World Day,” katanya. Red/HSS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!