Putraindonews.com – Sulsel | Kolaborasi guru, Komite Sekolah dan orangtua sangat diperlukan dalam memajukan sekolah. Hal ini diakui oleh Kepala UPT SPF SD Inpres Kelapa Tiga 1, Hj Nahidha Mallapiang, S.Pd, M.Pd, saat berbicara dalam kegiatan inhouse training, Sabtu, 30 September 2023.
Inhouse Training terkait kolaborasi guru, Komite Sekolah dan orangtua siswa itu diadakan guna memajukan sekolah yang berada di Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar tersebut. Inhouse training ini menghadirkan Rusdin Tompo, penulis buku dan pegiat Sekolah Ramah Anak sebagai narasumber.
Nahidha Mallapiang menyampaikan, sekolahnya sudah Sekolah Adiwiyata tingkat provinsi. Tahun 2022, Perpustakaan Cerdas SD Inpres Kelapa Tiga 1 sudah terakreditasi A oleh Perpustakaan Nasional.
Tahun 2023 ini, sekolahnya masuk kategori sekolah berkemajuan terbaik oleh Kemendikbudristek RI. Sekolah itu bisa masuk kategori kemajuan terbaik karena rapor pendidikan sekolah terkait literasi dan numerasi meningkat dari tahun 2020-2022. Itulah mengapa, sekolah ini kembangkan program inovasi yang berkaitan dengan literasi.
Kepala Perpustakaan Cerdas, Lilis Gusnaningsih, S.I.P mengatakan, program inovasi yang dikembangkan diberi nama Program LINCAH, akronim dari literas anak cerdas berakhlak. Yakni, kegiatan literasi yang dikaitkan pula dengan penguatan pendidikan karakter.
Rusdin Tompo yang punya pengalaman mengembangkan inovasi di beberapa sekolah, mengakui pentingnya kolaborasi guru, Komite Sekolah, dan orangtua. Bahkan, katanya, perlu menyertakan pula komunitas, organisasi kemasyarakatan, dunia usaha dan media dalam pelaksanaan suatu inovasi.
Disampaikan, kolaborasi dan partisipasi yang diberikan kepada pihak sekolah bisa banyak macam. Bisa dalam wujud tenaga, pemikiran, atau berupa bantuan. Ditambahkan, berdasarkan regulasi, sumbangan dan bantuan kepada sekolah sangat dimungkin. Yang dilarang itu, kalau berupa pungutan.
Rusdin Tompo banyak pula berbagi pengalaman tentang bagaimana mengembangkan bakat, minat dan kreativitas siswa. Diingatkan bahwa anak-anak itu butuh apresiasi atas karya yang dibuat, sesederhana apa pun karya itu, orangtua perlu memperlihatkan antusiasmenya pada anak.
Sebelum pertemuan dengan orangtua, terlebih dahulu dia memberikan motivasi menulis bagi murid-murid kelas 4 dan kelas 5. Anak-anak itu bahkan diminta menulis tentang apa saja yang mau mereka ceritakan.
Hadir dalam acara inhouse training ini antara lain Feny Randen, S.Pd, Muhammad Aslam, S.Ag, guru PAI (pendidikan agama Islam) yang juga merupakan guru penggerak, serta Hasmidar, S.Pd. Rencananya, akan dibentuk komunitas orangtua siswa untuk mendukung program-program sekolah ke depannya. Red/Umar