Sebanyak 267 Anak Korban Erupsi Gunung Lewotobi Dapat Penanganan Pemulihan Psikologis

Putraindonews.com – NTT | Tim Trauma Healing Polres Flores Timur (Flotim) dipimpin oleh Kabag SDM AKP SUNGKONO, didampingi Tim Trauma Healing Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) Kompol Dwicrismawan, S.Psi, Msi, M.Psi (Kabag Psi), dan tiga personel Bagpsi hadir di tengah 267 anak korban pengungsian di Boru, Kecamatan Wulanggitang.

Hal ini dibenarkan oleh Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol. Ariasandy, saat dikonfirmasi, Senin (15/1/24).

Kehadiran tim ini sebagai respons terhadap dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Pada Sabtu (13/1) lalu.

Kabidhumas menjelaskan bahwa Tim Trauma Healing Polri menjalankan tugas perbantuan bencana alam, khususnya dalam penanganan pemulihan dampak psikologis traumatik dan memberikan semangat positif.

BACA JUGA :   Tender/Seleksi Dini TA 2022, PUPR Gelar Penandatanganan Kontrak Paket Rp100.6 Triliun

Dalam pelaksanaannya, tim mengajak anak-anak bermain bersama, menyediakan berbagai makanan ringan, bernyanyi bersama, dan membagikan masker kepada para pengungsi, terutama yang berada di SMPN 1 Wulanggitang.

Hadir juga bersama Tim Trauma Healing Senior Polwan Aipda Tuti Keraf dan para Polwan, Kasat Binmas IPTU Atam Iksanmudin, dan KBO Binmas Polres Flotim IPDA Agustinus Niron yang memberikan himbauan kepada para pengungsi.

“Tim Trauma Healing Polda NTT hadir untuk melihat langsung kondisi para pengungsi dan memberikan dukungan dalam bentuk Trauma Healing sebagai wujud peduli kemanusiaan terhadap bencana alam yang terjadi,” jelas Kabidhumas.

BACA JUGA :   Komite II DPD RI Melakukan Kunjungan Kerja ke Gresik dalam Rangka Pengawasan Pelaksanakan UU Minerba

Selain menyelenggarakan Trauma Healing untuk anak-anak di pengungsian, tim juga memberikan konseling kepada anggota Satuan Samapta BKO Polda NTT yang ditugaskan di daerah pengungsian.

Keberadaan Tim Trauma Healing Polri di Kabupaten Flotim diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam mendukung proses pemulihan pascaerupsi dan mendorong kembali kehidupan sehari-hari para korban. Red/Nov

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!