Putraindonews.com, Serang – DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Banten tengah menggelar Musyawarah Provinsi (Musprov) Apindo V yang berlangsung di Hotel Le Dian, Kota Serang, Rabu, 18 Desember 2024.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPP Apindo Provinsi Banten Yakub F. Ismail memberkan sejumlah pandangannya mengenai prospek bisnis dan tantangannya di Banten ke depan.
Menurutnya, Banten merupakan salah satu kawasan strategis untuk pengembangan binsis berskala nasional maupun internasional.
“Banten memenuhi seluruh prasyarat sebagai kawasan potensial untuk pengembangan bisnis di masa mendatang,” kata Yakub di Serang, Rabu (18/12).
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa saat ini geliat pertumbuhan industri cukup pesat di Tanah Jawara itu. Ini tak lain lantaran banyaknya potensi dan peluang bisnis yang ada di sini.
“Lokasinya yang strategis ditambah banyaknya potensi sumber daya alam dan peluang bisnis yang menjanjikan menjadikan Banten begitu spesial dan prospektif untuk pengembangan bisnis tanah air,” ujarnya.
Kendati begitu, dirinya menggarisbawahi sejumlah persoalan yang menjadi hambatan utama bagi perkembangan bisnis di wilayah itu.
“Minimnya infrastruktur dasar seperti akses jalan dan dan infrastruktur dasar lainnya menjadi kendala utama yang harus diatasi secara bijak dan serius,” katanya.
Di samping itu, pihaknya juga mempertanyakan masalah kepastian hukum yang masih belum berjalan baik.
“Persoalan berikutnya yang tidak kalah penting yakni masalah perizinan dan kepastian hukum. Banyak pelaku usaha mengeluhkan hal ini lantaran sulit untuk mendapatkan kepastian hukum,” tandasnya.
Ia berjanji, jika kembali terpilih di musyawarah kali ini akan mengatasi sejumlah persoalan dan tantangan yang ada demi akselerasi bisnis di Banten.
Terakhir, ia juga menyoroti kebijakan kenaikan Upah Minimum Kabupaten (UMK) tahun 2025 yang mengalami kenaikan sebesar 6,5 persen dan PPN 12 persen.
Menurutnya, ini menjadi tantangan serius bagi dunia usaha tidak hanya di Banten tapi di seluruh wilayah Indonesia.
“Ini harus ada pemikiran yang khusus dan kerja yang khusus dari pengurus terpilih, bagaimana ini bisa diurai dari kenaikan-kenaikan, entah mulai produktivitas entah melalui insentif dari pemerintah atau seperti apa,” urainya.
Yakub mengatakan, pengurus Apindo ke depan bakal bekerja dua kali lipat bebannya, di tengah situasi dunia usaha harus mengalami kenaikan.
“Karena bagaimana industri di Provinsi Banten ini bisa survive dengan situasi yang serba melejit 2025,” pungkasnya. Red/HS