Shyalimar Malik, Cucu Wartawan Pejuang Jadi  Wabendum IMO

 

Putraindonews.com – Jakarta,Jajaran selebriti kembali memperkuat kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Media Online Indonesia. Setelah Vicky Prasetyo  di Bidang Hubungan Antar Lembaga, kali ini mencuat nama Khadijah Shyalimar Malik, cucu mantan Wakill Presiden Indonesia ke-3.

Ia, seperti disebutkan oleh Ketua Bidang Advokasi Sunan Kali Jaga SH, MH dan Dewan Pembina Taufiq Rachman SH, S.sos, dipercayakan menjadi Wakil Bendahara Umum. “Jadi, pas. Ketuanya lelaki, wakilnya perempuan,” jelas Sunan yang di-iya-kan oleh Taufiq, seusai audiensi dengan  Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono, sore 23/10.

Ketua Bidang Advokasi IMO-Indonesia itu pula yang meminta Shyalimar duduk di kepengurusan DPP IMO. “Alhamdulillah, ketika saya hubungi, dia bersedia berjuang bersama kita di IMO,” ujar Sunan.

Menurut Taufiq, selain menjadi viral di medsos lantaran kedekatannya dengan Didi Mahardika Soekarno, putra dari Rachmawati, Shyalimar Malik merupakan cucu ketiga dari Wakil Presiden Adam Malik.

“Kebetulan mendiang Adam Malik merupakan tokoh pejuang kemerdekaan yang berkecimpung sebagai wartawan,”  jelas Taufiq, yang juga Ketua Umum Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI). Adam Malik salah satu tokoh yang mendirikan Kantor Berita Antara, sekaligus mengawaki di saat usia republik ini berdiri.

“Jadi, Shyalimar memiliki titisan darah sebagai  wartawan. Pas sekali duduk di DPP IMO,” tambah Sunan, pengacara top Indonesia yang “menemukan” kedekatan Shyalimar dengan cucu Proklamator negeri ini, Bung Karno.

Di zaman Bung Karno, setelah mengawaki Antara, Adam Malik dipercayakan menjadi Menteri Perdagangan dan melompat menjadi Menteri Luar Negeri. “Saat menjadi Menlu, Pak Adam pernah memimpi Sidang dalam Majelis Umum PBB,” ungkap Taufiq mengenang kiprah Adam Malik, sosok wartawan pejuang dan politisi ulung.

Di Orde Baru, Adam Malik dipercayakan menjadi Wakil Presiden, menggantikan Sri Sultan Hamangkebuono IX. Sebagai wartawan, Adam Malik lincah dalam berbicara dan gesit sehingga dijuluki “Si Kancil”, dengan bahasa populernya “semua bisa diatur”.

Seusai jadi Wapres, Adam Malik terserang penyakit kanker. Ia meninggal beberapa bulan, setelah menjalani operasi Kanker Otak di Jepang, sekitar tahun 1990-an.

”Buat IMO adalah sebuah penghargaan kehadiran cucu wartawan pejuang. Semoga keteladanan Pak Adam dalam dunia pers, mengilhami anak-anak muda di IMO, khususnya menjaga NKRI dan partner pemerintah dalam pembangunan dengan tetap menjalankan fungsinya sebagai alat kontrol,” jelas Taufik bersemangat, sekaligus mengakhiri bincang-bincang di sebuah cafe kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. (Iian)

 

BACA JUGA :   Satgas Saber Pungli Awasi Pembagian Bantuan Sosial

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!