SIG dan Semen Padang Raih Penghargaan Subroto Award 2023

Putraindonews.com – Jakarta | PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) bersama anak usahanya, PT Semen Padang meraih penghargaan Subroto Award 2023 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) atas inovasi pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.

“Penghargaan Subroto Award 2023 menjadi bukti konsistensi kami dalam berinovasi untuk menciptakan perlindungan terhadap lingkungan pada operasional pertambangan, serta pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasi perusahaan,” ujar Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari dalam keterangan resmi, Jumat (6/10/23).

SIG Pabrik Tuban meraih penghargaan Bidang Inovasi Penyediaan, Pembangunan, dan Pengelolaan Fasilitas Pembibitan/Persemaian (Nursery) pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, kategori Kelompok Pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk Perusahaan Pertambangan Komoditas Mineral Bukan Logam, Bukan Logam Jenis Tertentu dan/atau Batuan.

BACA JUGA :   Lantik Ketua Kadin Kaltim, Eddy Ganefo Minta Optimalisasi UMKM Seiring Pemindahan IKN

Sementara itu anak usaha SIG, PT Semen Padang, meraih penghargaan Bidang Pengembangan Dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Mineral Terinovatif, kategori Bukan Logam, subkategori Bidang Pengelolaan Lingkungan Kehidupan Masyarakat Sekitar Tambang yang Berkelanjutan.

Subroto Award merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan Kementerian ESDM kepada para pemangku kepentingan yang telah melakukan kinerja terbaik dalam memajukan sektor energi dan sumber daya mineral di Indonesia dalam kurun satu tahun terakhir.

BACA JUGA :   Kapal Ikan Terbakar di Muara Baru, Ini Komentar Presiden SIRI

Penghargaan Bidang Inovasi Penyediaan, Pembangunan, dan Pengelolaan Fasilitas Pembibitan/Persemaian (Nursery) diraih SIG berkat program percepatan pertumbuhan bibit tanaman pokok (kayu putih, jati, dan kaliandra merah).

Program itu dijalankan pada area reklamasi tambang SIG Pabrik Tuban, Jawa Timur, dengan memanfaatkan bakteri perakaran atau Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) Indigen.

Inovasi itu dinilai memenuhi sejumlah kriteria, meliputi kebaharuan (novelty), tingkat keberhasilan pemecahan masalah (effectiveness), kebermanfaatan (usefulness), kemudahan direplikasi (replicabilty), dan keberlanjutan (sustainability). Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!