Gubernur Provinsi Bali Made Mangku Pastika dan DPRD, duduk bersama menyikapi kelesuan Pariwisata Bali akibat erupsi Gunung Agung
PutraIndoNews – Denpasar, Erupsi Gunung Agung berpengaruh signifikan terhadap kondisi pariwisata Bali. Kondisi pariwisata yang melesu berimbas besar bagi perekonomian Bali mengingat sektor pariwisata merupakan sektor andalan bagi masyarakat Bali.
Menyikapi hal tersebut, berbagai langkah strategis untuk pemulihan kondisi pariwisata Bali yang harus diupayakan. Kini gunung Agung masih menunjukkan keaktifannya. Kondisi ini menjadi perhatian dari Gubernur Bali dan DPRD Provinsi Bali dengan menggelar rapat kerja di Ruang Rapat Gabungan DPRD Bali, belum lama ini.ÂÂ
Dalam rapat kerja yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama dan dihadiri sejumlah anggota DPRD Bali dan Kepala OPD di lingkungan Pemprov Bali. Gubernur Bali menyampaikan kepada DPRD, dengan adanya kondisi Gunung Agung saat ini perlu diambil segera langkah-langkah strategis baik yang menyangkut tempat tinggal bagi para pengungsi, logistik, penyediaan lapangan pekerjaan dan khususnya pemulihan pariwisata Bali.
Pastika mengaku telah merencanakan beberapa langkah strategis pemulihan pariwisata Bali yang diantaranya dengan mengagendakan untuk bertemu kembali dengan para komjen negara sahabat serta para pelaku pariwisata untuk meyakinkan mereka bahwasannya di Bali aman untuk dikunjungi.
“Tidak itu saja, pemerintah pusat serta instansi terkait lainnya kita minta untuk melaksanakan berbagai even baik itu seminar, rapat serta even lainnya di Bali. Kita manfaatkan teknologi yang ada untuk memviralkan kondisi Bali yang aman bagi wisatawan diperkuat dengan testimoni khususnya dari wisatawan asing,” katanya.
Imbuh Pastika segala daya upaya dan kekuatan yang ada, digunakan semaksimal mungkin untuk memulihkan kondisi pariwisata. Pada bagian lain, Gubernur Pastika juga mengajak para generasi muda untuk melirik sektor lainnya selain dunia pariwisata. Karena hal ini sebagai momentum yang tepat untuk kembali lagi membangkitkan sektor pertanian.
“Saatnya berpikir bagaimana agar orang-orang yang bekerja di pariwisata, tidak menganggur. Mungkin ini momentum yang tepat untuk kembali ke pertanian, kita kembali ke tanah kelahiran dan mulai untuk bertani dan beternak,” tuturnya.ÂÂ
Terkait dengan keluhan para pengungsi yang tidak bisa melakukan kewajiban untuk membayar kredit, Gubernur menyampaikan bahwa pihaknya akan berbicara dengan pihak OJK agar ada kebijakan terkait pembayaran kredit khususnya bagi para pengungsi yang mata pencahariannya berada di wilayah terdampak langsung erupsi Gunung Agung.ÂÂ
Rapat kerja ini juga mengagendakan pembahasan Raperda tentang Perubahan Kedua atas Perda Provinsi Bali No.3 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha dan raperda tentang Perubahan Ketiga atas Perda Provinsi Bali No.6 Tahun 2011 tentang Retribusi Perijinan Tertentu.
MCW – Ariel