Putraindonews.com – NTT | Pemkab Sumba Barat Gelar Rembuk Stunting di Aula Kantor Bupati Kabupaten Sumba Barat pada hari Selasa (25/7).
Sebagi Ketua TPPS, Wakil Bupati John Lado Bora Kabba mengatakan bahwa rembuk stunting merupakan suatu langkah penting yang dilakukan pemerintah Kabupaten untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan, intervensi pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan secara bersama-sama oleh perangkat daerah penanggungjawab dengan sektor atau lembaga non pemerintah dan masyarakat.
“Dari rembuk stunting yang dilaksanakan pada 6 Kecamatan di Kabupaten Sumba Barat fokus 1000 hari pertama, kelahiranlah yang menjadi gaung dan menjadi kunci utama pencegahan dan penanganan kasus stunting, sehingga perhatian kepada ibu hamil dan balita di bawa 2 tahun, baik melalui intervensi gizi spesifik maupun intervensi sensitif terus kita upayakan,” pungkasnya.
Menurut Wabup, kondisi stunting di Sumba Barat cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya, pada tahun 2021 kita berhasil menurunkan angka stunting menjadi 23,7% dengan jumlah anak yang stunting sebanyak 2.087 orang. Selanjutnya 2022 yang lalu juga turun menjadi 22,7%. Dan data terakhir di bulan timbang February 2023 menjadi 16,2% dengan jumlah stunting sebanyak 1806 orang.
“Saya optimis bahwa dengan dukungan, kerja keras dan inovasi dari seluruh pihak terkait kita dapat menekan angka stunting sesuai dengan target nasional yakni 14% pada tahun 2024 dan target dalam RPJMD kabupaten Sumba Barat 14% pada tahun 2026,” ujarnya begitu yakin.
Untuk mencapai 14% lanjut Wakil Bupati, langkah yang dilakukan adalah pembangunan sanitasi, air bersih, penyediaan pangan yang aman dan bergizi.
“Untuk itu saya mengajak kita semua untuk serius dalam berkomitmen agar stunting di Sumba Barat cepat turun melalui kerja nyata, kerja cerdas dan berkualitas,” ajaknya penuh semangat. Red/HS
