Ditandai Bunyi Gong, Festival Kopi Manggarai Resmi Dibuka ‘Harus Dibangun Bersama’

***

Putraindonews.com – NTT | Festival Kopi Manggarai yang berlangsung di lapangan Motang Rua, Ruteng Kabupaten Manggarai Provinsi NTT resmi di buka pada Senin,01/08/22.

Adapun pembukaan Festival Kopi manggarai di tandai Tumbuk kopi bersama yang secara bersamaan terdengar bunyi gong menandai resminya pagelaran Festival.

Pantauan Media ini Tumbuk kopi itu dilakukan Ketua Dekranasda Provinsi NTT, Julie Laiskodat yang mewakili Gubernur NTT yang juga anggota DPR RI, Deputi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Vinsen Jemadu, Bupati Matim, Andreas Agas bersama istri, Bupati Manggarai, Hery Nabit bersama istri, Wabup Mabar, Yulianus Weng bersama istri, Direktur BPOLF, Sania Fatina, Ketua Panitia, Bony Oldam Romas, dan uundangan lainnya.

Bupati Manggarai Herybertus G.L Nabit dalam sambutan mengatakan, kegiatan fesival kopi ini tidak hanya dilaksanakan oleh pemkab Manggarai tetapi dilaksanakan oleh banyak unsur.

“Saya kira inilah Manggarai hari ini, Manggarai yang harus dibangun bersama,”ujarnya.

Bupati Hery juga menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang dengan caranya masing-masing baik yang hadir secara fisik maupun daring demi mendukung kelancaran kegiatan ini.

Dikatakan Bupati Hery, sebuah festival biasanya memberi atau menjadi sebuah roh perjumpaan bagi masyarakat pelaku ekonomi, pelaku seni maupun kelompok masyarakat lainnya.

Di sisi lain lanjutnya, festival juga merupakan ruang untuk mengekspresikan diri sekaligus mempromosikan dan mengingatkan akan identitas kita.

BACA JUGA :   YANA MULYANA MEWANTI-WANTI, RESEPSI PERNIKAHAN DI GEDUNG HARUS KETAT DAN DISIPLIN

Bupati Hery juga mengajak masyarakat agar dalam festival kopi ini, bersama-sama merayakan festival kopi dengan pecinta kopi, pegiat kopi dan juga masyarakat pecinta kopi.
Ia juga berharap kopi tidak hanya menjadi minuman sehari-hari tetapi menjadi identitas masyarakat terutama di Manggarai.

Melalui festival ini harapanya lagi kiranya kopi Manggarai tetap dapat bertahan dan menjadi tuan rumah di rumahnya sendiri.

“Kita berterima kasih kepada Bapak Gubernur yang senantiasa mengingatkan para pelaku usaha dalam hal ini pemilik hotel dan restoran di NTT untuk menggunakan kopi asli sendiri,”tutupya.

Ketua panitia kegiatan Boni Romas menjelaskan tujuan dari kegiatan ini, yakni untuk mendorong terjadinya pemulihan ekonomi dan mendorong kebangkitan pariwisata pasca pandemi Covid 19.

Selain itu jelas Bony Romas, dipilihnya kopi, pertama karena kopi Manggarai telah mendapatkan sertifikat indikasi geografis baik Arabika maupun Robusta. Kedua, kopi bagi orang Manggarai sudah menjadi budaya. Ketiga, kopi merupakan salah satu komoditi yang memberikan dampak luar biasa pada kehidupan masyarakat Manggarai. Keempat, harga kopi dibanding komoditi lain relatif stabil dan Kelima, kopi menjadi gaya hidup dunia.

Dalam kegiatan ini juga dilakukan penyerahan sertifikat indikasi geografis kopi robusta Flores Manggarai kepada 3 Bupati di Manggarai Raya oleh ketua Dekranasda Provinsi NTT.

BACA JUGA :   MENGENAL LEBIH DEKAT BANG YUDA, Bacalon Ketua DPD KNPI Provinsi Banten

Dilanjutkan dengan peluncuran tagline pariwisata Manggarai “Land Of Harmony” dan peluncuran festival kopi Manggarai yang ditandai dengan pemukulan gong dan tumbuk kopi bersama.

Sementara Deputi Vinsen Jemadu menyampaikan, kegiatan seperti ini sangat bagus dalam membangun citra dan membangkitkan gairah usaha ekonomi kreatif. Dalam momen ini seperti ini juga ada pameran produk.

“Saya mengajak kita semua ambil bagian dalam kegiatan ini dan membeli produk-produk yang di pamerkan stand-stand yang ada,”ujarnya.

Dirinya juga berharap agar pengunjung FKM harus jadi Rojali (rombongan jadi beli), dan Rogawa (rombongan ngga nawar-nawar) dan jangan jadi Rohali (rombongan hanya lihat-lihat),” tutupnya.

Sedangkan Ibu Julie Laiskodat mengatakan, suatu waktu dirinya berada di luar negeri. Dirinya tertarik dengan produk kopi pada salah satu rumah keluarga yang didatangi. Kopinya dari Flores, kopi Ngada, dan kopi Manggarai.

“Yang aneh adalah kopi itu made in negara lain, bukan dari Indonesia. Saya tahu itu setelah mendatangi produk kopi komersial yang terkenal di luar negeri itu,”tutupnya.

Untuk diketahui Festival Kopi Manggarai ini, digelar oleh Kamar Dagang Nasional (Kadin) Kabupaten Manggarai berlangsung selama sepakan dari Rabu,01/08/22 sampai Minggu,07/08/22. Red/ST

***

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!