***
Putraindonews.com – Bandung | Kota Bandung merupakan kota yang banyak sejumlah tantangan yang dihadapi baik pemerintah, masyarakat pada umumnya, salah satunya belum memasyarakatnya olahraga di Kota Bandung.
Sesuai dengan kajian, warga kota Bandung baru 26,7 persen melakukan olahraga dari jumlah penduduk kurang lebih sekitar 2,6 Juta jiwa.
Hal itu disampaikan Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (SEKDISPORA) Kota Bandung Sigit Iskandar.Sip., usai olah raga di Gasibu, jalan Dipenogoro, Kota Bandung, Sabtu, 23/4/22.
Lanjut Sekdis, minimnya masyarakat berolahraga,merupakan masalah yang harus disikapi, karena olah raga hal pokok bagi tubuh kita agar imun tubuh kita, senantiasa bugar sehat. Berkenaan dengan olahraga, hubungannya dengan prestasi olahraga, diharapkan kedepan bisa meningkat. Di 2 tahun kebelakang berturut-turut PORDA selalu no 2 di tingkat Jawa Barat, meskipun secara kontribusi atlet 100 persen kota Bandung sendiri hampir 30 persen, penyumbang atlet terbanyak, bagaimana caranya kedepan agar lebih berprestasi,” terangnya.
Sementara bidang pemuda, ada beberapa hal, kaitannya dengan pengangguran setiap tahunnya sekitar 83 ribu menganggur, baik lulusan SLTA dan lulusan Perguruan Tinggi, tentunya hal ini perlu disikapi agar lulusan ini tersalurkan. Masalah lainnya seperti ketergantungan gadget, ada juga permasalahan yaitu berimbas lunturnya jati diri, seperti bahasa kota Bandung dengan bahasa sundanya jangan sampai luntur, someah ka semah (ramah ke tamu) ungkap Sigit.
“Ada 3 hal Peran Pemerintah, bagaimana caranya olahraga itu memasyarakat, karena dengan olahraga derajat kesehatan kita meningkat, begitu juga dengan pemudanya. pemuda dan olahraga itu sangat erat, apalagi untuk olahraga prestasi usianya dibawah 30 tahun”, tutur Sigit.
“GEDOR ada dua unsur Pemuda dan Olahraga bertalian dan bersinergi, berawal dari munculnya tantangan dimasyarakat, dikemas bersama praktisi, para tokoh, serta peran pemerintah dengan taglinenya ” SEGERA” ( Semangat Gerak Dobrak) artinya ayo keluarkan kemampuan, semangat, prestasi kita, untuk memajukan Kota Bandung yang berdampak tiga hal, ekonomi meningkat dengan banyaknya event karena “GEDOR” gerakannya harus banyak event, memperbaiki infrastruktur olahraga dan giat kepemudaan di wilayah, jadi dampaknya terhadap ekonomi, kesehatan, sosial,” jelas Sigit.
Gedor perlu ditumbuhkembangkan dengan terus memacu sinergi kolaborasi antar komponen dan komunitas kepemudaan di Kota Bandung dan bahu-membahu antar steakholder.
“Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat alias mens sana in corpore sano,” tukasnya.
“Kita terus berupaya agar pemuda kota bandung sehat, berkreasi, berinovasi dan berkarya dengan semangat yang tinggi,” tandas Sigit. Red/Iwn
***