Jelang Ramadhan, Rumah Santri Gelar Pengajian Putaran Ke-76 ‘Hampir Empat Tahun Berjalan’

***

Putraindonews.com – Bogor | Memasuki pengajian Rumah Santri putaran ke 76  sekaligus penutupan sementara menjelang bulan ramadhan, Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tidak terlepas dari berbagai kemanfaatan dan keberkahan yang telah diberikan didalamnya yang memberikan kemaslahatan. Sabtu (19/03/2022).

Hal tersebut dikatakan Guru Rumah Santri KH. Tatan Mubarok menjelaskan, Alhamdulillah dengan adanya pengajian Rumah Santri yang sudah berjalan hampir empat tahun dan dihadiri jamaah dari beberapa kecamatan di kabupaten Bogor sangat bermanfaat.

Menurutnya, selain khazanah ilmiyah yang kami dapatkan karena berbagai disiplin ilmu yang menjadi pokok bahasan.

BACA JUGA :   Perkuat Jiwa Korsa, Parade Secaba PK 8 Sultra Terus Bersilaturahmi

“dirumah santri juga tak kalah pentingnya jalinan ukhuwah islamiyah yang semakin erat dan bertambah diantara jamaah pengajian sehingga kami memiliki network atau jaringan yang semakin luas dalam berbagai bidang”. Paparnya

Lebih lanjut Tatan katakan, semoga Rumah Santri terus berjalan dan Allah berikan anugrah untuk senantiasa memberikan maslahat dan manfaat kepada umat, membangun negeri dengan mengaji di rumah antri bahkan mampu membangun ekonomi mandiri Aamiin”. Imbuhnya

Sementara itu Ketua Rumah Santri Dede Lutfi Afifi menyampaikan, terkait sejarah berdirinya rumah santri tidak lepas dari meneruskan perjuangan orang tua dan para ulama terdahulu yaitu membentengi aqidah ahlu ahlu sunah waljamaah.

BACA JUGA :   Ketua HPI dan IMO-Indonesia Babel : Erwin Orang Baik Dan Pengayom Pewarta

“Pada dasarnya seluruh lembaga dan kegiatan keagamaan adalah baik, selain dari iman istiqomah salah satu cara untuk membangun kebersamaan karena dengan istiqomah akan mewujudkan kekuatan persatuan dan keberkahan”. Ucap Dede luthfi aff.

Dede Lutfi meneruskan, hadirnya rumah santri baru 3 tahun lebih dan inipun tidak lepas dari lahirnya lembaga-lembaga besar di bogor barat seperti, Bksppi almuawanah, format addauriyah, albisriyah, Hamida dll semata untuk lebih membangun kebersamaan dan saling suport demi tercapainya tujuan yaitu izzul islam walmuslimin. Ungkapnya. Red/MJ

***

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!