PUTRAINDONEWS.COM
PANGKALPINANG – BABEL | “Asak Kawa Apepun Pacak” itulah sepenggal kalimat dari bahasa daerah Bangka Belitung (Babel), sebagai ungkapan masyarakat Babel memotivasi seseorang untuk bersungguh-sungguh berusaha dan pantang menyerah untuk menggapai sukses.
Ungkapan bahasa daerah itu ditunjukkan organisasi pers Himpunan Pewarta Indonesia (HPI) Babel untuk membuktikan bahwa lahan bekas tambang timah bisa dimanfaatkan berkebun dan menambah income bagi masyarakat sekitarnya agar mau berusaha dengan cara yang baik dan benar.
Setelah usai, menanam tanaman sorgum di lokasi lahan bekas tambang Islamic Center Parit 6 di perbatasan wilayah administrasi Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka Tengah (Bateng). Kini HPI Babel bersama mitranya menanam semangka seluas 4 hektar di lahan tersebut.
“Saat ini, di lahan tersebut kami budidaya semangka, Insya Allah sekitar sebulan mendatang akan panen semangka di lahan empat hektar imi,” Ujar Abdul Hamid Sekretaris HPI Babel, saat ditemui di lokasi kebun HPI Babel, Senin (14/10/2019).
Ditambahkannya, sebelumnya ditanam semangka lahan tersebut sempat ditanam sorghum, dan uji coba tanaman semangka sudah dilakukan uji coba dilahan seluas 1/2 hektar dengan jenis semangka inul biji. “Alhamdulillah, sebelumnya sudah berhasil,” ujar Amek panggilan akrab sekretaris HPI Babel.
Sementara itu, saat disinggung mengapa HPI Babel tak lagi menanamkan tanaman sorgum. Abdul Hamid menyampaikan bahwa tanaman sorghum di lokasi kurang tepat ditanam dilokasi tersebut, dikarenakan menambah populasi hama burung yang seringkali menyinggahi tanaman sorgum.
“Bukan tidak berhasil ya, kita kan tahu di lokasi lahan kebun HPI Babel berdekatan dengan bandara, saat itu sekian hari jumlah burung terus bertambah, maka kita putuskan dalam rapat dan berkoordinasi dengan koordinasi tim Sorghum untuk tidak menanam sorghum, dikhawatirkan populasi hewan burung akan menganggu aktivitas kegiatan di bandara Depati Amir ini,” pungkasnya.
Rikky – Babel