Sudah dalam Tahap ‘Melarat’, Jadi Alasan PBNU Siap Kelola Tambang

Putraindonews.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya turut bersuara terkait pemberian izin tambang bagi organisasi masyarakat (Ormas) Keagamaan oleh pemerintahan. Kendati mendapat sejumlah penolakan dari ormas lain, namun pihaknya siap mengelola tambang mengingat kondisi keuangan PBNU sudah dalam tahap ‘melarat’ sejak lama.

“Kenapa karena kita butuh? Jelas kita butuh…ini sudah melarat berapa lama, sampai imajinasi kaya aja gak punya. Masak imajinasi untuk mengembangkan sumber daya NU iuran warga,” kata Gus Yahya dalam acara Halaqoh Ulama: Sikapi Fatwa MUI Terkait Ijtima Ulama Soal Salam Lintas Agama yang disiarkan langsung melalui saluran YouTube NU, dikutip Jumat (14/6/2024).

BACA JUGA :   Kado HJB ke 700 Baznas Kabupaten Blitar dan Baznas Jatim Salurkan Ratusan Tas Sekolah Kepada Yatim - Piatu

Bahkan Gus Yahya berseloroh jika berkhayal untuk kaya saja pun, PBNU tidak bisa buntut kelamaan miskin. Menurut dia, selama pemberian izin tambang bagi ormas itu sah dan halal, maka tidak ada masalah.

“Kalau asal-usulnya beres, berati sudah selesai satu masalah, halal, nggak nyolong ini. Lalu gimana mengelolanya supaya nggak haram, kita cari cara supaya tidak haram,” sambung Gus Yahya.

BACA JUGA :   Ketua Umum PB HMI, Arief Rosyid Hasan, Akan Membawakan Pidato Kebudayaan di Makassar

Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi), telah mengizinkan ormas keagamaan untuk mengelola wilayah izin pertambangan khusus (WIUPK). Kebijakan ini diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 tahun 2024 yang merupakan perubahan atas PP Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara.

Sejauh ini baru PBNU ormas agama yang mengajukan izin mengelola tambang. Sementara ormas lain cenderung menolak atau masih mengkaji atas kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang baru disahkan beberapa waktu lalu. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!