PUTRAINDONEWS.COM
JAKARTA | Jumat 15 Februari 2019. Mahalnya harga tiket pesawat yang menyita perhatian publik belakangan ini ternyata dikhawatirkan berdampak buruk kepada dunia usaha. Pasalnya pesawat merupakan bagian dari penentu besaran biaya produksi sebuah usaha.
Dewan Pengawas IMO Indonesia, Tjandra Setiadji atau yang biasa dipanggil Andy ikut angkat bicara soal harga tiket yang kini jadi perbincangan para netizen di dunia maya.
“Tentu sangat berdampak, hukum ekonomi biaya perjalanan besar maka produksi pun akan kenak dampak,” tegas Andy yang juga praktisi itu.
Andy yang juga praktisi hukum itu menilai adanya ketidak beresan hubungan antara Kemenhub dengan dengan maskapai dalam menentukan harga tiket. Sehingga berpotensi untuk dimainkan oleh para mafia penerbangan.
“Pemerintah malah dirugikan dalam hal ini, karena pihak maskapai bermain dengan harga tiket. Kemarin Presiden saja kaget dengan harga tiket,” lanjut Andy.
“Presiden kaget lou,” sergah tokoh kelahiran Bagan Siapi-Api.
Senada juga disampaikan Ketua Umum IMO Indonesia, Yakub F. Ismail. Menurut dia tingginya harga tiket pesawat sudah barang tentu memiliki dampak langsung kepada Masyarakat penguna serta dunia usaha.
Sebagai Negara Kepulauan, Indonesia memiliki kebutuhan yang cukup besar akan layanan Maskapai Penerbangan sebagai bagian dari moda transportasi untuk dapat menjangkau wilayah-wilayah kepulauan di Indonesia, teknologi yang tinggi dari layanan Industri penerbangan menawarkan kemudahan dan waktu tempuh yang relatif lebih singkat dari moda trasportasi lain hal tersebut yang menjadikan sarana transportasi udara menjadi pilihan utama bagi masyarakat dan dunia usaha ujarnya kepada para pewarta di Jakarta.
Yakub juga menuturkan bahwa tingginya tiket pesawat bisa juga diakibatkan oleh beberapa faktor yang cukup signifikan dalam perhitungan biaya produksinya akan tetapi dengan traffic yang cukup tinggi seharusnya hal tersebut dapat terkalkulasi dengan baik oleh maskapai sebab jika tidak tingginya harga tiket pesawat akan menurunkan animo konsumen yang akan berdampak pada sektor lainnya.
“IMO-Indonesia sebagai organisasi badan usaha media online merasa perlu untuk menyampaikan permasalahan ini,” tambah Yakub.
Tdak hanya itu, lanjut Yakub, IMO-Indonesia juga turut mensupport tumbuh dan berkembangnya industri pariwisata berbagai wilayah melalui pemberitaan dari hasil sinergitas yang dibangun seperti dengan Kabupaten Karangasem Bali, Asosiasi Pemerintahan, Yayasan konstruksi & Infrastrukstur Indonesia dan lainnya yang mengharapkan dunia usaha serta pariwisata tumbuh subur di Tanah Air, pungkas Yakub. (**)