***
Putraindonews.com – Jakarta | Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengakui ada keterlibatan ulama dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia kala Belanda masih belum bersedia mengakui kedaulatan Indonesia.
Prabowo bahkan mengatakan justru ujian kemerdekaan yang luar biasa bukan pada proklamasi kemerdekaan RI di Jakarta, melainkan gerilya melawan penjajah di Surabaya yang didukung kekuatan ulama.
“Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 din Jakarta. Itu adalah proklamasi kemerdekaan. Tetapi, ujian kemerdekaan kita di Surabaya pada November 1945,” kata Prabowo dalam pidatonya di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor pada Jumat (12/7).
Prabowo menilai kontribusi ulama terhadap kemerdekaan Indonesia tak diragukan lagi. Para ulama, kata dia, berjuang tanpa pamrih demi Indonesia merdeka.
Ia lebih lanjut mengatakan di samping adanya dukungan ulama, juga membuktikan bahwa rakyat Jawa Timur (Jatim) adalah kekuatan penting membela memperjuangkan dan membela kemerdekaan Indonesia.
“Dan di situ kita melihat keberpihakan ulama. Di situ kita melihat rakyat Jawa Timur sebagai ujung tombak mempertahankan kemerdekaan,” tandasnya.
Prabowo juga menyinggung hubungan antara ormas Nadhlatul Ulama (NU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dikatakan keduanya punya hubungan spesial yang tidak dapat terpisahkan.
“Dan bahwa NU itu memang Islam. PKB adalah anak kandung dari NU,” pungkasnya. Red/HS
***