Upacara Pemakaman di Sumba, Warisan Tradisi Syarat Makna

Putraindonews.com – NTT | Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan sebuah pulau dengan penduduknya yang masih mempertahankan serta melestarikan tradisi warisan nenek moyang. Segala bentuk ritual adat dijalankan dengan proses-proses yang unik dan syarat makna.

Keunikan dan khas budayanya begitu terlihat saat Putraindonews memantau langsung acara penguburan di Kampung Kamonggo Lara, Desa Tema Tana, Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD).

Upacara penguburan seorang Ibu (Alm) Nida Moto dilaksanakan keluarga duka serta undangan yang memadati halaman rumah duka pada Kamis (20/4).

Upacara pemakaman ini begitu meriah, lantaran para undangan yang hadir membawa babi besar seharga belasan juta. Juga ada yang membawa kerbau mulai dari ukuran tanduk kecil sampai kerbau besar bertanduk panjang.

BACA JUGA :   7 Jasad di Aliran Kali Bekasi Dievakuasi Tim SAR

“Saya hadir disini karena tradisi, saya diundang keluarga duka untuk membawa kerbau jantan dengan kesepakatan akan dibawa kembali saat ada kedukaan di internal keluarga kami,” ujar Yakoba, seorang warga Puu Kopi yang turut hadir pada kesempatan tersebut.

Semua undangan yang membawa kerbau hadir dengan tarian adat Sumba. Para pria dengan lincah dan gagah terlihat memainkan parang yang menjadi atribut serta para perempuan mulai menari dengan pesona penuh khas budaya.

Seorang warga lainnya yang hadir pada kesempatan tersebut menjelaskan, tari-tarian saat masuk halaman rumah duka diartikan sebagai bentuk hiburan bagi keluarga yang sedang bersedih karena kehilangan sosok yang mereka cintai.

“Bagi orang baru, ini terlihat tidak masuk akal karena orang menari dengan riang dalam suasana sedih. Bagi masyarakat Sumba Barat Daya tari-tarian ditunjukan untuk menghibur keluarga yang sedang berduka,” ungkapnya.

BACA JUGA :   Dirjen PFM Sosialisasikan Program Sembako melalui Konferensi Video

Dalam tradisi masyarakat Sumba Barat Daya (SBD) puncak acara kematian adalah saat prosesi penguburan. Setelah seseorang meninggal, butuh waktu beberapa hari bagi keluarga untuk menguburnya.

Persiapan cukup rumit, mulai dari membangun sebuah bangunan dari semen untuk kuburan, proses adat yang harus dilaksanakan secara detail sampai saat penguburan yang dilaksanakan dengan menghadirkan warga kampung-kampung di sekitar yang diundang.

Pantauan langsung Putraindonews di lokasi, jumlah babi besar yang disembelih sebanyak 11 ekor, kerbau 4 ekor dan sapi 1 ekor. Daging dari hewan-hewan yang disembelih tersebut nantinya dibagikan kepada keluarga undangan yang hadir pada kesempatan tersebut. Red/Nov

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!