Putraindonews.com – Jakarta | Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin mengatakan, Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper), menjadi platform bagi perusahaan untuk ikut ambil bagian dalam pembangunan berkelanjutan. Terutama untuk mencegah kerusakan lingkungan dan pencemaran akibat aktivitas industri yang dilakukan.
“Proper sepatutnya menjadi kompas yang mampu memandu praktik bisnis berkelanjutan dengan mengaplikasikan prinsip ekonomi hijau, dan mendorong capaian yang melebihi ketaatan industri terhadap peraturan lingkungan hidup,” kata Wapres Ma’ruf Amin dalam sambutannya saat menyerahkan Anugerah Proper 2023, di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (20/12/23) malam.
Lantas, Wapres Ma’ruf Amin menjabarkan poin-poin yang perlu menjadi perhatian para pemangku kepentingan. Pertama, kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan agar terus ditingkatkan.
“Perlu menjadi perhatian bahwa mayoritas peserta tahun ini berada di level Biru. Di tahun berikutnya, saya harapkan persentase perusahaan akan mendominasi di kategori Hijau dan Emas,” pintanya seraya berharap untuk perusahaan yang masih berada di level Hitam dan Merah, segera mengakselerasi tata kelola perusahaan, sekaligus memenuhi standar lingkungan yang ditetapkan pemerintah.
Kedua, efisiensi pengelolaan lingkungan perlu dibarengi dengan semangat pemberdayaan masyarakat. Ia menuturkan, Proper tahun ini telah mendorong efisiensi anggaran dalam pengelolaan lingkungan hingga lebih dari Rp158 Triliun, atau sekitar 23 persen lebih hemat dari tahun sebelumnya.
“Dari sisi pemberdayaan masyarakat, tercatat dana yang digulirkan perusahaan mencapai Rp1,56 Triliun. Selain itu, terdapat lebih dari 20 ribu kegiatan yang menjawab Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dengan total dana sekitar Rp57 Triliun, naik hampir 24 persen sejak pertama kali Proper diluncurkan pada 2018,” sebut dia lagi.
Sedang dalam acara penganugrahan, Wapres RI Ma’ruf Amin didampingi Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Wamen LHK), Alue Dohong, menyerahkan secara langsung penghargaan ‘Anugerah Lingkungan Proper Tahun 2023’ kepada 79 perusahaan peringkat Proper Emas.
Kesempatan itu, Wamen LHK Alue Dohong memberi selamat kepada perusahaan yang telah secara konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan dalam proses produksi dan jasa, serta melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat.
Jaga Kelangsung Bumi
Dalam laporannya, Wamen LHK, Alue Dohong mengungkapkan, tema Green Leadership Perusahaan tahun ini adalah ‘Extraordinary Turnaround’, yang menjelaskan terdapat lima lompatan untuk menjaga kelangsung bumi dan manusia, yaitu Pengentasan Kemiskinan, Pengurangan Kesenjangan, Pemberdayaan Perempuan, Sistem Pangan yang sehat untuk manusia dan ekosistem, serta mengubah sistem energi untuk meningkatkan efisiensi dan transisi menuju energi bersih.
Upaya tersebut, lanjut Alue Dohong, dikombinasikan dengan tren yang sedang berlangsung yaitu, kecerdasan buatan, robotika, konektivitas, bioteknologi akan terus dapat mempertahankan keberadaan bumi serta mempertahankan kesejahteraan manusia pada level minimal seperti saat ini dengan lebih inklusif dan tidak ada seorang pun yang akan ditinggalkan (no one left behind).
“Selama 10 tahun terakhir peserta Proper meningkat 10% dan pada pada tahun ini dilakukan evaluasi dan pembinaan terhadap 3.694 perusahaan. Peningkatan peserta ini berdampak terhadap penurunan tingkat perusahaan, karena perusahaan baru masih memerlukan penyesuaian dalam pemenuhan kewajiban pemantauan dan pelaporan data, pemenuhan ketentuan teknis pengelolaan limbah B3 dan perizinan,” kata dia.
Sedang dari sisi inovasi, pada tahun 2023 tercatat 1.193 eco-inovasi dengan penghematan mencapai Rp158,53 Triliun atau meningkat 23,6% dari tahun 2022. Eco Inovasi tersebut berasal dari efisiensi energi sebesar 554,8 juta GJ, penurunan emisi GRK sebesar 229,6 juta ton CO2eq, penurunan emisi konvensional sebesar 15,8 juta ton, reduksi Limbah B3 sebesar 55,4 juta ton, 3R limbah non B3 sebesar 34,8 juta ton, efsiensi air sebesar 437,32 juta m3, penurunan beban pencemaran air sebesar 6,02 juta ton dan upaya perlindungan keanekaragaman hayati seluas 308 ribu hektar.
Upaya perbaikan kinerja pengelolaan lingkungan ini ternyata juga berdampak positif terhadap masyarakat. Pada tahun 2023 tercatat Rp1,56 Triliun telah bergulir di masyarakat untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat. Kemudian pada tahun ini, terdapat 20.052 kegiatan yang menjawab tujuan SDGs dengan total dana dikucurkan sebesar Rp57,28 Triliun.
“Angka ini meningkat sebesar 33% dari sejak pertama kriteria ini diluncurkan pada Proper tahun 2018 silam,” sebut Wamen LHK lagi.
Sementara tahun 2023 ini, pihaknya dapat katakan program pemberdayaan menjadi lebih variatif dalam menjawab isu masyarakat di tingkat tapak. Sebanyak 168 inovasi sosial telah dipresentasikan oleh para perusahaan dan menjawab mengenai isu sumber ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinanan melalui pertanian berkelanjutan dan pemberdayaan kesejahteraan petani, peternak, nelayan.
“Program pemberdayaan perempuan dan anak melalui perbaikan gizi dan akses pendidikan juga menjadi focus,” tutup Wamen LHK Alue Dohong. Red/HS