Putraindonews.com, Jakarta – Kasus COVID-19 varian JN.1 kini mengalami kenaikan di Indonesia. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menyebut sesuai data Laporan Mingguan Nasional COVID-19 Kemenkes riode 12-18 Mei 2024 mencatat, terdapat 19 kasus konfirmasi, 44 kasus rawat ICU, dan 153 kasus rawat isolasi. Tren positivity rate mingguan di angka 0,65 persen dan nol kematian. Tren orang yang dites per minggu mencapai 2.474 orang.
Kendati terjadi peningkatan kasus Covid, Kemenkes menekankan, hal itu tidak diikuti dengan peningkatan angka rawat inap (hospitalisasi) dan kematian.
“Upaya yang telah disiapkan adalah rumah sakit sudah memiliki peringatan dini (early warning) dalam konversi tempat tidur, adanya tenaga cadangan, kesiapan perbekalan kesehatan seperti oksigen, obat-obatan serta vaksinasi, terutama bagi kelompok berisiko,” ungkap juru bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, melalui keterangannya, dikutip Senin (27/5).
dr. Syahril juga mengingatkan status endemi bukan berarti COVID-19 telah hilang, melainkan berada dalam situasi yang terkendali. Artinya, masih ada kemungkinan muncul varian atau subvarian baru yang berpotensi menyebabkan peningkatan kasus atau kematian.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes), seperti cuci tangan, menggunakan masker bila sakit termasuk di kerumunan hingga transportasi umum. Masyarakat juga diminta untuk segera melengkapi dosis vaksinasi COVID-19, khususnya pada kelompok berisiko.
“Upaya kewaspadaan dan pencegahan masih sama, yaitu segera lakukan vaksinasi COVID-19 lengkap dan booster, terutama untuk kelompok lansia dan orang dengan komorbiditas (penyakit penyerta),” pesan dr Syahril.
“Lakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti rajin mencuci tangan dan melakukan etika batuk/bersin. Jika merasa sakit, untuk dapat segera memeriksakan diri ke fasyankes terdekat, menggunakan masker, dan hindari untuk berkontak dengan banyak orang,” tambahnya. Red/HS