Mencari Kemenangan Sejati di Balik Polemik Pemilu 2024

Oleh: Putri Dwi Lestari

Putraindonews.com – Di tengah gemuruh polemik yang menyertai setiap langkah perjalanan menuju Pemilu 2024, kita sering kali terjerat dalam pusaran opini yang beragam diberbagai platform. Banyak spekulasi dan kontroversi yang mempengaruhi pandangan masyarakat tentang masa depan kepemimpinan Indonesia.

Meskipun ketiga kandidat telah menunjukkan potensi dan janji-janji mereka, namun bayangan kontroversi tentang proses pemilu menimbulkan pertanyaan mendalam tentang : Siapakah sebenarnya yang akan menjadi pemenang?

Kecurangan Saat Pemilu 2024

Beberapa waktu yang lalu, terjadi kehebohan di kalangan masyarakat. Kabar tentang dugaan kecurangan pemilu pada paslon 03 yang beredar di media sosial, melalui unggahan video viral dari WNI di Taiwan, yang memperlihatkan surat suara yang tercoblos lebih dahulu sebelum dicoblos oleh WNI menciptakan gelombang kekhawatiran dan kebingungan di kalangan masyarakat

Dikutip dari BBC, KPU akhirnya mengakui ada kelalaian atau ketidakcermatan dari Panitia Pemilih Luar Negeri (PPLN) di Taipei terkait lembar surat pemilu yang sudah diterima WNI lebih dulu dibanding di negara-negara lain. Lembaga pemantau pemilu Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia menyebut dugaan kecurangan dan pelanggaran yang terjadi pada Pemilu 2024 “lebih parah” ketimbang pemilu sebelumnya.

“Apa yang telah dilakukan oleh PPLN Taipei, KPU pastikan hal tersebut tidak dilakukan oleh 127 PPLN lainnya di seluruh dunia. Kasus pengiriman surat suara pos tidak sesuai jadwal oleh PPLN Taipei tidak akan diulangi lagi,” kata Komisioner KPU, Idham Kholik, saat dihubungi, Rabu (27/12). Dikutip dari https://www.bbc.com/indonesia/articles/cpv6k2x70k6o.

Tentu saja, pengaruh dari berita dan informasi yang tersebar luas di media sosial sangat memengaruhi persepsi dan kepercayaan publik, terutama bagi mereka yang belum terlalu akrab dengan dunia politik contohnya ibu-ibu di sekitar rumah saya, ibu-ibu ini adalah kaum yang sangat mudah terpengaruh dan bereaksi secara emosional terhadap berita yang beredar.

BACA JUGA :   Nasi Koyor Legend Kota Semarang, Ada sejak 1955

Kelompok seperti ibu-ibu, yang mungkin lebih terbatas dalam mengakses informasi sehingga menjadi rentan terhadap penyebaran berita palsu atau hoax di media sosial.

Dugaan lain yang juga mengarah kepada paslon 02, dalam video yang beredar di aplikasi X pada akun yang bernama @mapedos01, dalam video tersebut memperlihatkan beberapa remaja di kota Madura yang memiliki tugas masing-masing, ada yang membuka surat suara dan ada juga bagian mencoblos surat suaranya.

Kecurangan tidak hanya terjadi kepada paslon 02 dan 03 tetapi juga, ada dugaan kecurangan pada paslon 01, pada video di Tiktok yang sempat viral beberapa waktu yang lalu terlihat beberapa kertas suara pemilu paslon 01 yang dicoblos oleh satu orang, kejadian tersebut disinyalir berasal dari kota Madura, Jawa Timur. Pada akun yang bernama Hamba Pendosa https://vt.tiktok.com/ZSFuKvdR4/

Saksi Partai Saat Pemilu, Apa Gunanya?

Sebagai saksi partai, saya sendiri turut serta dalam pengawasan dan pemantauan proses pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024. Menjadi saksi bukan hal yang mudah, bila tidak mempunyai fisik yang kuat bisa saja langsung jatuh sakit, karena memang dimulai dari pagi pukul 07:00 WIB untuk menyaksikan pembukaan segel kotak suara. Bukan hanya duduk diam dan melihat orang berlalu lalang didepan saja, tetapi juga harus mengikuti serangkaian proses kegiatan agar pemilu berjalan dengan jujur dan adil.

BACA JUGA :   Mutiara Anak

Sebagai seseorang yang terpilih untuk menjadi saksi saat pemilu, saya tidak hanya mengamati anggota KPPS yang sedang bertugas. Saya harus melaporkan hasil suara kepada tim kampanye dengan mendokumentasikan hasil suara agar tidak terjadi kecurangan.

Sebagai saksi juga perlu untuk mendatangani hasil suara pada papan plano, selain itu sebagai saksi saya memiliki hak untuk melaporkan jika terjadi pelanggaran atau masalah selama pemilihan umum berlangsung.

Tugas ini membutuhkan ketelatenan dan konsentrasi yang tinggi, saya bersyukur karena tidak ditemukan adanya tindakan curang dalam proses pemungutan suara tersebut. Bahkan, di beberapa daerah sekitar, pasangan calon nomor urut 02 menunjukkan keunggulan atas kedua pasangan calon lainnya

Tanggapan Presiden Jokowi Mengenai Adanya Kecurangan

Presiden Jokowi telah menegaskan bahwa jika ada temuan kecurangan dalam proses pemilu, penting untuk melaporkannya secara langsung kepada Mahkamah Konstitusi (MK).

“Yang pertama, mengenai kecurangan, caleg itu ada saksi di TPS. Partai ada saksi di TPS. Capres, cawapres, kandidat ada di TPS. Di TPS ada Bawaslu, aparat juga ada di sana, terbuka untuk diambil gambarnya,” ucap Jokowi di JIExpo, Kemayoran, Jakarta. Dikutip dari BBC.

Dengan semakin dekatnya hasil akhir, satu pertanyaan itu masih menantikan jawaban dari masa depan yang semakin tidak terduga. Apakah pemenangnya akan menjadi Anies-Amin, atau Prabowo-Gibran atau justru Ganjar-Mahfud? Yang pasti, keputusan akhir berada di tangan masyarakat yang terus mengawasi dan berpartisipasi dalam perjalanan politik Indonesia.

Penulis adalah Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya

 

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!