Putraindonews.com – Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari kembali memberikan pandangannya tentang isu pergantian pucuk kepemimpinan di tubuh partai Beringin.
Ia memprediksi bahwa posisi Ketua Umum baru akan diambil Gibran Rakabuming Raka bukan Airlangga Hartarto, Bambang Soesatyo, Bahlil Lahadalia ataupun Jokowi.
“Sebagai partai besar, tentu Golkar partai yang sangat menarik untuk dibahas dan didiskusikan. Karena itu dikaitkan dengan Pak Jokowi sebagai calon potensial untuk menjadi ketua umum Golkar ke depan,” katanya, Selasa (12/3/24).
Qodari mendasarkan argumentasi tersebut usai menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo, yang menyebut empat nama potensial sebagai Ketum Golkar yakni Airlangga Hartarto, Bambang Soesatyo, Bahlil Lahadalia, dan Agus Gumiwang Kertasasmita.
“Di luar empat nama yang disebutkan Bamsoet, menurut saya ada satu calon yang juga sangat potensial untuk menjadi Ketum Golkar ke depan yaitu Gibran Rakabuming Raka,” ucapnya.
Menurutnya, putera sulung Presiden Jokowi itu layak menahkodai Partai Golkar. Pertama, Gibran tidak lama lagi menduduki jabatan posisi strategis sebagai orang nomor dua di Indonesia, pada saat dilantik menjadi wakil presiden secara resmi pada Oktober 2024.
Lanjutnya, selama ini karakteristik Partai Golkar memiliki kecenderungan sebagai partai yang melekat sebagai bagian dari pemerintahan, tentunya linear dengan Gibran sebagai wapres sekaligus ketua umum Partai Golkar.
“Partai Golkar punya kecenderungan yang sangat kuat untuk memiliki kaki, memiliki akses di pemerintahan, bukan hanya menteri tetapi juga atau bahkan wakil presiden, karena Golkar adalah partai yang ideologinya karya dan kekaryaan dan selalu berorientasi untuk menjadi bagian dari pemerintahan,” ungkap dia.
Dirinya juga melihat pengalaman itu terjadi pada wakil presiden (wapres) ke-10 dan 12 Jusuf Kalla saat menjabat pertama kali pada periode 2004-2009. Pada saat yang sama, JK juga berhasil menduduki ketua umum Golkar. Red/HS
