PUTRAINDONEWS.COM
TANGSEL – BANTEN | Pilkada 2020 Tangerang Selatan yang akan digelar 09 Desembar 2020 mendatang makin membuat para calon Walikota/Wakil Walikota sibuk untuk mendengar masukan dan saran para pendukung, simpatisan san kelompok/forum masyarakat.
Bertempat di Kp Resto Anggrek, rumah pemenangan pasangan H Muhamad – Rahayu Saraswati di Jl Buaran Raya, Tangerang Selatan, Minggu (04/10/20), Forum Batak Tangsel (FBT) melakukan audensi dengan pasangan Muhamad-Saraswati. Dalam audensi tersebut, dihadiri langsung oleh Calon Wakil Walikota Ibu Rahayu Saraswati didampingi politisi PDI Perjuangan Ibu Ledy Butar-Butar.
Dalam audensi tersebut, Forum Batak Tangsel (FBT)Â menyampaikan apa yang menjadi keluhan dan harapan masyarakat batak yang tergabung didalam FBT, terhadap pasangan Muhamad – Saraswati sesuai dengan visi misi yang diusung pasangan nomor urut 01 tersebut.
Diharapkan melalui audensi tersebut, mereka dapat mengenal lebih dekat, terkait program calon Wakil Walikota Tangerang Selatan dengan penyampaian langsung oleh pasangan Muhamad – Saraswati tersebut.
Ternyata permasalahan yang dibicarakan merupakan ‘lagu lama’ yaitu pendidikan dan sistim zonasi. Masalah yang cukup serius salah satunya adalah masalah pendidikan dari tingkatan SD, SMP, SMA/SMK hingga perguruan tinggi negeri.
Seperti diutarakan, salah satu perwakilan Forum Batak Tangsel (FBT) Sahala Julian Damanik menyampaikan permasalahan dunia pendidikan untuk peningkatan pendidikan di Kota Tangerang Selatan.
Diutarakan Damanik bahwa setiap PPDB menjadi momok bagi para orang tua anak, selain, adanya dugaan pungli juga dipersulit dengan sistim zonasi yang pada akhirnya si anak menanti dengan cemas hanya untuk melanjutkan pendidikannya.
Lanjutnya lagi, bagaimana caranya agar setiap tahun, saat dilaksanakan PPDB, jangan lagi terdengar sentilan ada dugaan pungutan dalam penerimaan siswa baru dengan jumlah dana yang tidak kecil.
“Tentunya ini sangat kita sayangkan karena dampaknya sangat tidak baik untuk anak dan dunia pendidikan secara umum,” tuturnya.
Semoga Ibu saraswati adalah figur perempuan yang sangat peduli dan mau mendengar keluhan masyarakat ketika nanti terpilih menjadi pemimpin di Tangerang Selatan,” tambah Damanik.
“Di bidang pendidikan tentunya menjadi harapan kami sebab pendidikan bagian dari pencerdasan anak bangsa dan penerus estapet kepemimpinan dimasa depan.”kata Damanik menambahkan.
Permasalahan ini tidak hanya selesai ketika anak didik menyelesaikan Ujian Nasional. (Unas) di semua tingkat pendidikan. Tetapi permasalahan timbul, ketika anak akan melanjutkan ke pendidikan lebih tinggi, tak jarang para orang tua anak harus gigit jari. Hal ini disebabkan orang tua anak terbentur dengan mekanisme yang tidak tertulis dan tidak ada didalam aturan.
Mereka para orang tua anak yang tidak memiliki dana tersebut, harus mengelus dada dengan tatapan mata kosong penuh keprihatinan akan nasib dan masa depan anaknya. Mengapa untuk masuk ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi, masih juga harus mengeluarkan upeti hanya untuk mendapatkan kursi di sekolah negeri.”keluhnya.
Artinya, sejak dini, anak – anak sudah harus diajarkan yang kurang baik untuk perkembangan dan masa depan sang anak di dunia pendidikan. Secara tidak langsung sang anak diajari bahwa tidak mudah untuk masuk sekolah negeri terutama tingkat SMP dan SMA/SMK. “tuturnya.
Selain itu, Damanik juga menyampaikan perlunya pengadaan tenaga guru untuk agama lain di sekolah negeri khususnya di sekolah – sekolah negeri yang ada di Tangerang Selatan.”ungkapnya.
Semoga pasangan H Muhamad-Saraswati terpilih dan menang di Pilkada 2020 nanti untuk memimpin Kota Tangerang Selatan dapat mengakomodir harapan yang kami sampaikan kedepannya.
Menyikapi apa yang disampaikan, dalam audensi tersebut, Saraswati sangat mengapresiasi, termasuk masukan dan sarannyang disampaikan perwakilan Forum Batak Tangsel.
Dikatakan Saraswati, bahwa untuk dibidang pendidikan, kami ada program unggulan dimana untuk pendidikan kami melihat dari sisi jumlah kursi yang ada di sekolah negeri. “Jujur ini adalah permasalahnya kurang maksimalnya jumlah sekolah dan jumlah kursi yang ada dan tersedia di sekolah – sekolah negeri.”jelasnya.
Sebenarnya makna dari #Tangseluntuksemua memiliki arti yang sangat luas, termasuk didalamnya pendidikan. Yang pertama Tangsel ini akan menjadi kota percontohan, karena didalamnya ada keragaman, dan sisi kedua yang berhubungan dengan program pendidikan, adalah sisi ketimpangan sosial.
Untuk itu, langkah kita adalah bagaimana kita menghadirkan jumlah kursi yang cukup. Seperti diuraikan dalam Tangsel dimana T dan A berhubungan dengan pemerintahan yang Transparan dan Akuntabel.”terangnya.
“Inilah tugas kita bersama sesuai dengan tager #untuksemua yang kami usung bersama Babeh Muhamad. “kata Saraswati.
Tentunya apa yang disampaikan dalam audensi ini, menjadi catatan dan masukan bagi saya bersama babeh Muhammad. Sesuai dengan moto pasangan ini yaitu “#Tangsel Untuk Semua .
Dipenghujung acara, secara Simbolis Forum Batak Tangsel (FBT) mensematkan ulos batak dengan bordiran logo Forum Batak Tangsel secara langsung kepada Ibu Rahayu Saraswati.
Selanjutnya, seluruh pengurus dan anggota FBT bersama Saraswati menyanyikan lagu penyemangat yang sengaja diciptakan untuk kemenangan pasangan Muhamad – Saraswati di Pilkada 2020 Tangerang Selatan…Horas… Red/Ben/Lingga