Diskredit Ketum Golkar, Waketum SOKSI Kecam Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar

Putraindonews.com – Jakarta | Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional SOKSI Drs. Anshari Wiriasaputra menyesalkan dan mengecam keras kelompok bernama ‘Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar’, yang dimotori Laurens Siburian.

Pasalnya, kelompok itu dinilai telah mendiskreditkan Ketua Umum Partai Golkar sebagai symbol Partai Golkar hasil putusan Munas X Partai Golkar Tahun 2019 dengan narasi yang kasar tanpa etika politik dan sepertinya penuh amarah kebencian.

“Kami menyesalkan kekasaran sdr.Laurens Siburian, yang telah mempermalukan dirinya dan Partai Golkar ditengah publik sebagai seorang kader yang menurutnya sudah berpengalaman puluhan tahun berpolitik tetapi perilaku politiknya yang kasar tak beretika, jauh dari sifat kedewasaan,” katanya kepada putraindonews Minggu (16/7) dibilangan Jakarta Selatan.

Selain itu Waketum SOKSI itu juga menyesalkan Laurens yang menyebut dirinya Waketum Dewan Pimpinan Nasional SOKSI, padahal yang benar adalah Waketum Dewan Pimpinan Nasional DEPINAS SOKSI.

Menanggapi desakan Munaslub Partai Golkar, Drs. Anshari Wiriasaputra Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional SOKSI, tokoh senior SOKSI binaan Pak Suhardiman Pendiri SOKSI dan Golkar itu menyampaikan sesuai arahan Ketua Umum SOKSI, Ir. Ali Wongso Sinaga tentang sikap resmi SOKSI selaku organisasi pendiri Partai Golkar.

Hal itu dengan pertimbangan sejak awal Munas X Partai Golkar 2019 dimana SOKSI bersama Trikarya ormas Pendiri Golkar yakni Kosgoro 1957 dan Ormas MKGR mengusung dan mendukung Bapak Airlangga Hartarto sebagai kader Partai Golkar terbaik menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar Periode 2019 – 2024 yang kami percaya memimpin penguatan Partai Golkar sekaligus mengawal serta sinergistik dengan kepemimpinan nasional Presiden Jokowi seusai Pemilu 2019.

Karena itu, menurutnya jika ada pihak yang mencoba melemahkan atau merusak Partai Golkar melalui desakan Munaslub untuk mengganti Ketua Umum Airlangga dengan alasan naif dan kepentingan sempit maka Trikarya Ormas Pendiri Partai Golkar yaitu Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) bersama Kosgoro 1957 dan Ormas MKGR, siap berhadapan dengan siapapun pihak yang hendak melemahkan dan merusak Partai Golkar.

BACA JUGA :   Pengamat Politik Trunojoy Nilai Khofifah Jadi Incaran Tim Pemenangan Pemilu 2024

SOKSI mengamati selama 3 tahun terakhir ini pasca Munas Partai Golkar Tahun 2019, ada fakta rangkaian gerakan pihak tertentu yang diduga tak puas atas hasil Munas X Partai Golkar itu dan berobsesi menginginkan jabatan Ketua Umum Partai Golkar dengan kasak-kusuk politik hingga merekayasa demo-demo dengan mengemas berbagai issu mencoba berupaya mendiskreditkan serta merongrong kepemimpinan Ketua Umum Airlangga sembari melempar issu Munaslub dengan satu target mengambil jabatan Ketua Umum itu.

Lalu sekarang ini muncul desakan Munaslub oleh yang menamakan diri “Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar” dibarengi beberapa kader Partai Golkar, Saudara Laurens Siburian yang memotori “Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar” itu bahkan bernarasi kasar tidak beretika dan sepertinya penuh amarah kebencian mendiskreditkan kewibawaan Ketua Umum Airlangga hingga mendesak Munaslub, dengan alasan yang naif menuding rendahnya elektabilitas partai dan ketua umum.

Padahal meningkatkan elektabilitas Partai Golkar dan Ketua Umum sebagai Bacapres Partai Golkar, adalah merupakan tugas bersama seluruh kader Partai Golkar untuk meningkatkannya melalui karya kekaryaan ditengah masyarakat sesuai putusan Munas tahun 2019 dan Rapimnas tahun 2021 Partai Golkar.

“Munaslub memang diatur dalam AD/ART Partai Golkar tetapi hal itu dapat diselenggarakan tidak bisa sembarangan, namanya saja “luar biasa”, sebab harus ada alasan yang kuat dan rasional serta harus diusulkan oleh DPP bersama persetujuan minimal 2/3 DPD Partai Golkar Provinsi berdasarkan AD/ART Partai Golkar,” katanya.

Alasan rendahnya elektabilitas tidak rasional sehingga tidak bisa menjadi dasar Munaslub karena hal elektabilitas itu bukan tugas dan tanggungjawab Ketua Umum dan Dewan Pimpinan Pusat semata, tetapi adalah juga tugas dan tanggungjawab bersama seluruh kader.

Karena itu, SOKSI tidak mengerti dan tak melihat sama sekali alasan apapun sekarang ini untuk diselenggarakannya Munaslub Partai Golkar seperti halnya pada tahun 1999, 2016 dan 2017 yang lampau.

SOKSI berpendapat, tanpa alasan yang rasional dan kuat sesuai AD/ART Partai Golkar, maka gerakan desakan Munaslub itu adalah sungguh merusak Partai Golkar yang harus ditentang oleh seluruh kader yang mempunyai rasa memiliki dan tanggungjawab atas Partai Golkar.

BACA JUGA :   Relawan Nawaitu 'Lintas Umat' Audiensi dengan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau 2024

Bergulirnya desakan Munaslub dengan alasan naif karena rendahnya ekektabilitas itu menunjukkan bahwa peran mereka yang mendesak itu selama ini adalah lebih sebagai penonton daripada posisi berjuang bersama semua kader dengan rasa penuh tanggungjawab.

Selain itu mereka yang mendesak Munaslub dengan alasan rendahnya ekektabilitas itu patut diduga membawa kepentingan tertentu yang dicoba dipaksakan untuk memanfaatkan momentum pencalonan pilpres dalam waktu dekat dengan mengabaikan ketentuan AD/ART Partai Golkar.

Berkaitan dengan Rekomendasi Dewan Pakar kepada Ketua Umum Partai Golkar, Ansari Wiriasaputra mengatakan bahwa Ketum SOKSI Ir. Ali Wongso Sinaga yang juga Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar, hadir dan aktif saat Rapat Pleno VIII Dewan Pakar itu.

Beliau mengatakan “Dewan Pakar DPP Partai Golkar dalam rapat plenonya itu tidak pernah membahas Munaslub Partai Golkar melainkan medukung kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk menghadapi dinamika politik nasional dan diharapkan dapat meningkatkan kegiatan menyapa rakyat untuk memenangkan hati rakyat selain sesegera mungkin mendefinitifkan serta mendeklarasikan suatu poros baru koalisi pilpres dengan Capres Ketum Airlangga Hartarto sesuai putusan Munas X Partai Golkar 2019 dan Rapimnas tahun 2021.

“Cara pandang Dewan Pakar demikian adalah demi kejayaan Partai Golkar kedepan termasuk demi menaikkan semangat segenap kader Partai Golkar dan membangun effek ekor jas (coat tail effect) Pilpres 2024 guna mendongkrak suara Partai Golkar memenangkan Pemilu Legislatif 2024,” katanya.

Lebih lanjut Waketum SOKSI ormas pendiri Partai Golkar itu menyampaikan arahan dan harapan Ketua Umum SOKSI, Ir. Ali Wongso, mengajak seluruh Kader dan Fungsionaris Bacaleg Partai Golkar semua tingkatan seluruh Indonesia untuk solid, sinergis dan fokus pada penggalangan yang memikat hati serta kepercayaan rakyat guna pemenangan Partai Golkar dalam Pemilu 2024 pada 14 Februari 2023 mendatang yang tinggal sekitar 200 hari lagi. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!