Putraindonews.com, Jakarta – Pakar ilmu politik Universitas Brawijaya (UB) Muhammad Faishal Aminuddin menjelaskan terkait penyebab menurunnya tingkat partisipasi pemilih di Pilkada 2024.
Menurutnya hal itu disebabkan oleh kelelahan partai politik berefek pada menurunnya partisipasi pemilih.
“Saya melihat dalam kasus Indonesia, sebenarnya yang capek adalah partai dan kandidatnya karena mereka maraton mengusung calon presiden, calon gubernur, dan kepala daerah kabupaten/kota, serta kandidat anggota DPR dan DPRD mereka sendiri,” kata Faishal dikutip dari Antara, Selasa (3/12).
Pihaknya berpendapat bahwa kurang maksimalnya partai politik dalam berkampanye karena minim suplai logistik akibat sudah dihabiskan pada Pemilu 2024 atau tidak samanya koalisi partai politik pada pilkada provinsi dan kabupaten/kota, sehingga membingungkan pemilih juga membuat penurunan partisipasi pemilih pada Pilkada 2024.
Walaupun demikian, dia mengatakan bahwa munculnya pandangan menurunnya partisipasi pada pilkada disebabkan fenomena voters fatigue atau kelelahan dalam memilih perlu ditelaah lebih lanjut.
“Jangan-jangan persoalan yang membuat orang tidak datang ke TPS (tempat pemungutan suara) itu disebabkan oleh hal-hal lain, misalnya sosialisasi dari penyelenggara yang kurang inovatif. Mereka hanya pasang baliho di sana sini, tetapi tidak banyak menyentuh platform digital yang langsung masuk dalam beranda hidup pemilih,” ujarnya. Red/HS