Putraindonews.com – Jakarta | Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan, 3 pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden atau wapres yang akan dipilih pada Pilpres 2024 nanti, tengah habis-habisan melakukan kampanye untuk mencari dukungan dari masyarakat.
“Suka atau tidak suka, senang dan tidak senang,, mereka akan memaksimalkan sekuat tenaga yang dimiliki untuk bisa mendapatkan dukungan dari masyarakat,” kata Ujang kepada wartawan di Jakarta, Selasa (12/12/23).
Seperti diketahui, tiga paslon peserta Pilpres 2024 adalah paslon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, semakin intensif menemui masyarakat pada masa kampanye pemilu yang hanya berlangsung selama 75 hari.
“Setiap bertemu atau bertatap muka dengan masyarakat, masing-masing paslon menyampaikan program, visi dan misi, yang akan dijalankan bila mereka terpilih sebagai presiden dan wapres,” sebutnya.
Menurut Ujang Komarudin, simpati dari masyarakat tersebut tidak bisa didapatkan tanpa pendekatan, baik personal maupun media. Dia juga menyatakan, ketiga kandidat dalam kampanye mereka, melakukan dua hal yaitu serangan di darat dan serangan di udara.
“Serangan di darat seperti pemasangan baliho, spanduk dan Billboard, termasuk aksi blusukan dilakukan para kandidat. Apalagi kalau bukan untuk mendapatkan dukungan dan simpati masyarakat luas ,” katanya lagi.
Sementara serangan di udara, masih nenurut Ujang, para kandidat berkampanye melalui media sosial, dan dalam konteks itu masing-masing calon memastikan kampanye mereka berjalan seperti yang diharapkan, baik di darat maupun di udara.
Lebih jauh dikatakan Ujang, sosok atau figur capres dan cawapres yang akan berlaga dalam pilpres turut serta menentukan tingkat elektabilitas mereka. Hal tersebut sekaligus faktor kekuatan dalam konteks persaingan capres dan cawapres. Kemenangan yang bisa diraih oleh capres dan cawapres, juga dipengaruhi oleh partai politik pengusung dan anggota koalisinya.
“Infrastruktur yang dimiliki setiap partai jika dimaksimalkan, bisa menguntungkan kandidat capres dan cawapres. Jadi, mesin partai bisa menambah suara dukungan pada capres dan cawapres yang diusung,” kata pendiri Indonesian Political Review/IPR tersebut.
Begitu juga dengan keberadaan relawan yang dimiliki setiap kandidat, menurut Ujang, bisa membantu menaikan tingkat elektabilitas capres dan cawapres.
“Begitu pun dengan elemen lain seperti tim sukses, juga berpengaruh bagi meningkatkan kemenangan calon yang mereka dukung,” kata Ujang Komarudin. Red/HS