3700 PEGAWAI HONORER PEMKOT TANGSEL IKUTI TKD

PutraIndoNews.Com  – 14/11/2017  Pamulang, Dalam rangka menunjang dan meningkatkan kinerja organisasi perangkat daerah (OPD), Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangerang Selatan menggelar TKD (Tes Kemampuan Dasar)  yang diikuti 3700 tenaga honorer.

WhatsApp Image 2017-11-14 at 11.53.45
Test Tenaga Honorer di Pondok Cabe

Tes TKD ini sendiri diadakan di Gedung Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), dengan  mengakses aplikasi CBT Mobile pada HP Android peserta test. Tes ini merupakan upaya BKPP yang menggandeng Universitas Pajajaran untuk menjalankan test TKD ini agar tercipta sikap jujur, bertanggungjawab, netral dan memiliki kompetisi sesuai dengan posisi yang diduduki  pada OPD masing-masing.

Sekretaris BKPP Sri Juli Rahayu mengatakan program uji kompetensi ini merupakan salah satu kunci proses pembangunan Kota Tangsel. Untuk bisa mencapai Kota Tangsel sesuai visi dan misinya diperlukan peningkatan kualitas SDM pegawai.

BACA JUGA :   Bamsoet Minta Pengusaha Bayar THR Sesuai Ketentuan

”Ini menjadi penting karena seluruh tenaga honorer merupakan salah satu penopang pelayanan masyarakat.  Dalam tes ini ada beberapa ilmu pengetahuan yang diujikan. Yaitu Ilmu pemerintahan, Ilmu pengetahuan dasar, dan Ilmu pengetahuan umum.

Sementara, Asisten Daerah Satu, Rahmat Salam mengatakan keberadaan tenaga honorer di ruang lingkup pemerintahan Kota Tangsel sangat membantu kinerja aparatur sipil negara (ASN). Secara bergurau Mantan Kepala BLHD, “Tidak adanya tenaga honorer hari ini cukup membuat repot seluruh pegawai pemerintahan, saat apel pagi tadi tidak ada yang menyiapkan sound system”.

BACA JUGA :   Rute Transjakarta ke Serpong Beroperasi Pekan Depan

”Tadi di Pemkot pun begitu. Kami mau rapat sebentar, biasanya yang nyiapin mikrofon, berkas itu tenaga honorer. Ini pada tes semua, ya sudah tidak ada yang urus. Jadi keberadaan honorer ini amat membantu kami. Makanya saya berharap agar kalian bisa lulus semua,” kata Rahmat dalam sambutannya.

Usai pembukaan secara seremonial, tiga puluh menit test berlangsung akses Wifi yang disediakan panitia membuat resah seluruh peserta dari mulai tidak bisa mengakses dikarenakan wajib menggunakan NIK pada Identitas kependudukan, hingga tidak kompetible dengan smartphone yang dibawa peserta.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!