Wamenparekraf Sebut Pengelolaan Destinasi Ekraf Perlu untuk Tingkatkan Daya Saing

Putraindonews.com – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengungkapkan bahwa tata kelola destinasi wisata dan ekonomi kreatif diperlukan dalam meningkatkan daya saing destinasi pariwisata dan produk ekraf di Sidoarjo, Jawa Timur.

“Banyak sekali pertanyaan dari para pelaku UMKM terkait bagaimana meningkatkan kualitas usaha mereka, bagaimana bisa naik kelas, bagaimana agar usaha bisa berkelanjutkan. Saya rasa itu semua dimulai dari tata kelola yang baik, tentunya itu juga harus tahu seperti apa situasi di lapangan, karena pasti berbeda-beda, maka kita harus berkolaborasi,” ujar Angela sebagaimana dikutip dari siaran pers di Jakarta, Senin (12/2/24).

Pihaknya mengisahkan, perajin kulit di Tanggulangin sempat berjaya di tahun 1990an. Namun kini kondisinya mulai redup. Sehingga menurutnya perlu didorong dengan penguatan tata kelola usaha agar lebih baik.

BACA JUGA :   Bersinarnya Wisata Halal di Ujung Barat Negeri, Pintu Gerbang Masuknya Wisatawan Manca Negara

Ia berharap melalui Bimbingan Teknis Peningkatan Kualitas Tata Kelola Destinasi Pariwisata dan Produk Ekraf Kabupaten Sidoarjo, dapat menampung aspirasi selain juga menyamakan pola pikir dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku parekraf. Sehingga nantinya pemerintah dapat menghadirkan program yang tepat sasaran dan tepat manfaat.

Pada kesempatan itu, Wamenprekraf membagikan tips kepada peserta bimtek agar produk yang dijualnya semakin berdaya saing.

“Kita harus yakin dengan produk kita. Dan produk kita juga harus konsisten kualitasnya, sehingga jika kita mau naik kelas, misal ada instansi mau beli dalam jumlah besar dan terus-menerus maka kualitasnya harus tetap terjaga,” katanya.

BACA JUGA :   Maksimalkan Perannya di Industri Pariwisata, DAMRI Siapkan 4 Unit Armada HiAce di Bukit Tinggi

Selain itu, Angela mendorong pelaku ekraf agar bisa memperkuat branding produk serta proaktif di era digital terutama dalam pemasaran.

“Di marketplace, lanjut dia, ada berbagai macam produk berkompetisi, dan itu butuh kiat-kiat tersendiri tentang bagaimana branding, pengemasan, serta membutuhkan pemahaman khusus dan ada proses trial error,” ujarnya.

Dalam mendukung pelaku parekraf agar bisa berdaya saing, Kemenparekraf mengembangkan beberapa program. Di antaranya memberikan pelatihan dan pendampingan melalui re-skilling, up-skilling, dan new skilling dengan menghadirkan mentor yang kompeten di bidangnya. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!