Pj Gubernur NTT Ayodhia Kalake Hadiri Upacara Pemakaman Josef Blasius Bapa

Putraindonews.com – NTT | Seorang tokoh masyarakat asal Maumere, Nusa Tenggara Timur, salah satu putra terbaik daerah Kabupaten Sikka yang juga pendiri Keluarga Besar Maumere Jakarta Raya (KBM Jaya), Josef Blasius Bapa meninggal dunia di Jakarta, pada 24 Desember 2023.

Kepulangan Almarhum Josef Blasius Bapa, ayahanda dari Politisi Senior, Senator asal NTT Melchias Markus Mekeng ini tidak hanya membawa duka yang mendalam bagi keluarga dan masyarakat Maumere, namun juga bagi seluruh masyarakat NTT dan masyarakat Indonesia.

Jenazah Josef Blasius Bapa tiba di Bandara Frans Seda Maumere pada Rabu (27/12) pagi pukul 07.40 Wita. Peti jenazah dibawa dengan menggunakan pesawat Citilink dari Jakarta ke Maumere. Jenazah Josef Blasius Bapa juga ternyata kembali ke tanah kelahirannya bersama dengan jasad Alfreda da Silva, istri dari Josef Blasius Bapa yang oleh keluarga dibawa pulang dan dimasukkan ke dalam peti jenazah yang lain.

Jenazah Josef Blasius Bapa bersama istrinya disemayamkan di rumah keluarga di Jalan Soedirman Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, Maumere. Dari awal kedatangan Jenazah Josef Blasius Bapa di Maumere, banyak tokoh politik, pejabat publik, Tokoh Agama dan masyarakat yang datang melayat untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Putra terbaik NTT tersebut.

Misa pemakaman dipimpin langsung oleh Uskup Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, Pr pada 28 Desember 2023 dan Jenazah Alm. Josef Blasius Bapa bersama Istri tercinta dimakamkan di Desa Namangkewa, yang merupakan tanah leluhur Alm.

Semasa hidupnya, Josef Blasius Bapa selain aktif dalam organisasi politik hingga dipercaya menduduki jabatan-jabatan penting, Ia juga merupakan sosok yang berani menyatakan kebenaran melalui tulisan-tulisan tangannya di media massa untuk Indonesia, terlebih khusus pada masa-masa gejolak pemberontakan G.30 S PKI di Indonesia.

Selain itu, Almarhum juga semasa hidupnya turut memperjuangkan dan menunjukan bahwa para pemuda-pemudi dari daerah khususnya dari NTT mempunyai hak yang sama untuk maju dan memiliki jenjang pendidikan yang tinggi demi memajukan dan membangun daerah asalnya.

Ia juga melalui Keluarga Besar Maumere Jakarta Raya (KBM Jaya) yang Ia Ketuai, menginisiasi dalam mendorong pemerintah untuk memberikan gelar pahlawan nasional kepada Frans Seda, seorang tokoh yang dilahirkan di Maumere-Pulau Flores, Provinsi NTT, yang meninggal di Jakarta pada 31 Desember 2009. Frans Seda sendiri merupakan politikus, pengusaha, tokoh gereja, dan menteri pada 1963-1973.

Penjabat Gubernur NTT Ayodhia G.L. Kalake, SH, MDC yang hadir langsung dan memberikan sambutan dalam Upacara Pemakaman Alm. Josef Blasius Bapa (28/12/23) di rumah keluarga Alm. mengatakan bahwa masyarakat Indonesia terkhususnya masyarakat NTT sangat kehilangan sosok Alm. Josef Blasius Bapa, yang merupakan seorang Putra daerah Kabupaten Sikka dengan segudang prestasi dan pengalaman dalam banyak bidang dan juga telah malang melintang dalam sejarah bangsa Indonesia mulai dari masa Orde Lama hingga masa Orde Reformasi.

“Mewakili Pemerintah dan seluruh Masyarakat Nusa Tenggara Timur, saya menyampaikan turut berdukacita yang dalam atas berpulangnya Bapak Josef Blasius Bapa, salah satu putera terbaik NTT, putra terbaik Indonesia yang terlibat aktif dalam dinamika sejarah perjalanan Bangsa ini mulai dari Orde Lama, Orde Baru sampai dengan Orde Reformasi. Marilah kita menundukan kepala sejenak seraya mendoakan agar mendiang mendapat tempat yang terbaik di sisi Tuhan,” Ucap Pj. Gubernur Ayodhia.

Penjabat Gubernur Ayodhia Kalake juga menyebutkan bahwa pemikiran, pengalaman dan sepak terjang Alm. Josef Blasius Bapa di kancah politik juga dikenal santun, terlebih Alm. semasa hidupnya bergaul dengan tokoh-tokoh besar awal republik ini didirikan, sehingga tidak mengherankan pada Tahun 1992-1997 Alm. menjadi Anggota MPR RI (Majelis Permusyawaratan Rakyat) Utusan golongan.

BACA JUGA :   Kalimantan Muda Beri Selamat ke Saddam Al Jihad Usai Ditunjuk Jadi Direktur Muda TPN Ganjar-Mahfud

“Sejak muda, beliau sudah kenal, bertemu bergaul dan bertukar pikiran dan pengalaman dengan tokoh-tokoh besar negeri ini seperti Mohammad Hatta, Mohammad Yamin, IJ Kasimo, M Natsir, Ibu Tien Soeharto, Brigjen TNI RH Soegandhi dan lain sebagainya. Walaupun lebih banyak berada di belakang layar, namun beliau sungguh terlibat dan mengikuti dengan sungguh sejarah perjalanan bangsa ini. Ia telah memberikan dedikasi, pengabdian dan pemikiran terbaik untuk bangsa dan negara melalui berbagai tugas yang dipercayakan kepadanya sampai puncaknya beliau mengemban tugas sebagai anggota MPR RI Utusan Golongan Periode 1992-1997,” Kata Ayodhia.

“Walaupun sejak muda sudah merantau ke Jakarta, namun beliau tidak pernah melupakan tanah asal dan tanah kelahirannya Nusa Tenggara Timur khususnya Kabupaten Sikka. Nian Tana Sikka selalu ada dalam hatinya. Ia selalu mengikuti perkembangan kemajuan di Kabupaten Sikka dan senantiasa memberikan dukungan pemikiran, karya dan perhatian sebagai wujud bakti dan cintanya kepada tanah kelahiran yang sangat dicintainya ini,” Tambah Ayodhia.

Ayodhia juga mengatakan bahwa kiprah Alm. Josef Blasius Bapa patut menjadi panutan untuk generasi muda saat ini, terlebih prinsip-prinsip hidup Alm. yang selalu bekerja keras, disiplin, tegas dan tegar serta berdedikasi bagi pengabdian kepada bangsa dan negara.

“Delapan Puluh Lima (85) tahun adalah rentang waktu dimana beliau telah banyak mengisi hari-hari hidupnya untuk berbagai karya bagi bangsa dan negara, masyarakat dan keluarga. Kita semua yang hadir di sini tentunya mengenal beliau sebagai sosok yang juga merupakan panutan dalam bertindak, dalam berkarya maupun dalam hidup berkeluarga. Mendiang memiliki prinsip yang selalu dibawa dan diterapkan dalam setiap tugas dan tanggung jawab yaitu bekerja keras dengan dedikasi dan disiplin yang tinggi, tegas dan tegar. Dia menjalani hidup apa adanya dengan melakoni dan mewujudkan talenta yang diberikan Tuhan kepada-Nya. Semoga hal-hal luar biasa yang beliau tanamkan semasa hidupnya, dapat kita jadikan contoh sebagai pedoman dan teladan dalam menjalani kehidupan ini,” Ujar Ayodhia Kalake.

“Demikianlah kata hati yang dapat saya sampaikan pada suasana dukacita siang ini. Ijinkanlah saya mengucapkan terimakasih dan juga hormat saya mewakili segenap unsur pemerintah dan masyarakat Nusa Tenggara Timur, atas segala jasa dan pengabdian yang telah Mendiang berikan untuk Negara dan masyarakat. Doa yang terbaik dari kami semua agar Mendiang Bapak Josef Blasius Bapa mendapatkan tempat yang terbaik disisi Tuhan. Amin. Selamat Jalan Putra Terbaik Sikka, Selamat Jalan Putra Terbaik Nusa Tenggara Timur,” Ucap Penjabat Gubernur Ayodhia Kalake mengakhiri sambutannya.

Berikut profil singkat Alm. Josef Blasius Bapa :

Data Pribadi

Nama Lengkap : Josef Blasius Bapa.
Tempat Tanggal Lahir : Lela, Maumere, 8 Februari 1938.
Agama : Katolik.
Alamat Tempat Tinggal : Jalan Anggrek Garuda Blok E/20 Slipi-Jakarta Barat.
Kedudukan dalam keluarga : Suami (mempunyai seorang Istri dan 5 orang anak).

Riwayat Pendidikan
Tahun 1945-1952 : Sekolah Rakyat/SD di Ili Maumere.
Tahun 1952-1955 : SMP Yapenthom Maumere lanjutk di Ujung Pandang Kemudian di Ndao, Ende.
Tahun 1955-1958 : SMAK Suryadikara Ende kemudian Tamat di Jakarta.
Tahun 1959-1960 : Kuliah di Fakultas Sosial Ekonomi dan Politik Universitas Nasional Jakarta.
Tahun 1965 : Mengikuti Kursus Wartawan Angkatan Bersenjata di Jakarta.

Riwayat Dalam Kehidupan Organisasi Kemasyarakatan

Tahun 1952 : Sekolah Menengah Pertama mendirikan organiasi Intra Bernama Organisasi Siswa Siswani Maumere (ORSIM) duduk sebagai wakil ketua.

BACA JUGA :   Hasil Seleksi Ketat, Nama Roy Riady Termasuk Kandidat Kategori Adhyaksa Award 2024

Tahun 1956 : Sewaktu menjadi siswa SMAK Suryadikara di Ende mendirikan organisasi siswa, kesatuan muda-mudi Kangae duduk sebagai wakil ketua.

Tahun 1963 : Sebagai simpatisan Partai Katolik, ikut mendirikan Partai Katolik Cabang Malang-Jakarta Pusat. Berhubungan dengan pekerjaan pokok di Direktorat Penerangan Staf Angkatan Bersenjata dibawah pimpinan Brigjen TNI TH Sugandi (Alm) selanjutnya tidak aktif dalam kepartaian.

Tahun 1976-Sekarang : Mendirikan sekaligus Ketua Umum Keluarga Besar Maumere Jakarta (KBM Jaya) sebuah organisasi kekekurangan dengan orang anggota kurang lebih 10 ribu orang dan 3 ribu KK asal Sikka.

Tahun 1976-1984 : Menjadi Anggota Lions Club Jakarta Kebayoran dan Berturut-Turut menjadi Director, Vice President dan Deputy District Govermor. Dalam hubungan dengan keanggotaan di Lions Club Aktif dalam berbagai kegiatan sosial dalam rangka mengumpulkan dana bagi para penderita cacat.

Tahun 1980 : ikut serta dalam International Covention Lions Club Chicago-USA.

Tahun 1979 : Ketua Umum Festival Bunga yang diselenggarakan di Golden Bali Room Hilton Hotel oleh Lions Club Jakarta yang dibuka secara resmi oleh Ibu Negara, Tien Soeharto dalam rangka ajang promos produksi hortikultural.

Tahun 1981 : Ketua Umum Festival Bunga dan Ikan Has, diselenggarakan di Balai Sidang Jakarta oleh Lions Club Jakarta Kebayoran dan dibuka oleh Ibu Negara, Ibu Tien Soeharto. Usaha ini untuk mencari dana bagi penderita cacat. Dan promosi pemasaran bagi para petani tanaman hias dan bunga.

Tahun 1981 : Ketua Bidang dana Yayasan Salih Asih.

Tahun 1982 : Ketua Umum Pekan Nasional Tanaman Hias dan Bunga, diselenggarakan oleh beberapa Asosiasi dan Perkumpulan tanaman hias & bunga di Pasar Seni Jaya Ancol. Pameran ini dibuka secara resmi oleh Ibu Negara, Ibu Tien Soeharto.

Tahun 1982 : Mendirikan Yayasan Karya Kasih (Sosial,pendidikan).

Tahun 1982 : Wakil Ketua Bidang Flora & Fauna dan Pertanian di Kadin Indonesia.

Tahun 1983 : Ketua Umum Panitia Penyelenggara Flora Indonesia sebuah pameran International Flora bertempat di lapangan Monas Barat-Jakarta. Hadir semua propinsi, wakil dari Monaco, Belanda, dan lain-lain. Pameran ini dibuka oleh Ibu Tien Soeharto dan disaksikan Bapak President, Wakil Presiden dan Nyonya Umar.

Tahun 1983 : Berkunjung ke Monaco atas undangan Putri Grace.

Tahun 1985 : Ketua Umum Panitia Penyelenggara Pam Tanaman dalam rangka Kongres Perkumpulan Pecinta Tanaman (PPT) bertempat di Pasar Seni Jaya Ancol. Pameran ini dibuka secara resmi oleh Ibu Tien Soeharto.

Tahun 1985 : Terpilih sebagai Ketua 1 Pengrus Pusat Perkumpulan Pecinta Tanaman (PPT) sebuah organisasi kemasyarakatan berkedudukan pusat di Jakarta dan mempunyai berbagai cabang di daerah-daerah (Kabupaten/Kotamadya).

Tahun 1974-1984 : Ketua Rukun Tetangga 004/02 Kelurahan, Palmerah – Jakarta, Jakarta Barat.

Tahun 1985-1989 : Ketua Wilayah Katholik Slipi dan Wakil Ketua Dewan Paroki Kristus Salvator Petamburan – Jakarta Bara.

Tahun 1985-1989 : Ketua I Pengurus Pusat perkumpulan pencinta tanaman (PPT), sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang hosti kultura, bunga dan tanaman hias.

Tahun 1959-1993 : Memimpin Kegiatan Lomba Taman Tingkat Nasional meliputi taman perumahan, taman kantor, taman sekolah, taman rumah sakit dan taman taman kota yang diikuti 27 provinsi memperebutkan trophy Ibu Tien Soeharto dan Trophy Para Menteri.

Tahun 1995 : Anggota Delegasi Indonesia pada Komperensi Internasional tentang keanekaragamaan hayati yang diikuti 120 negara.

Tahun 1997 Maret : Audiens dengan Sri Paus Yohanes Paulus II Dalam Upacara Misa Harian di Kapela Pribadi Paus di Vatican.

Tahun 2008 : Ikut serta dalam sidang FAO Badan PBB urusan pangan di Roma.

Red/Nov

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!