***
Putraindonews.com – Jakarta | Enam sungai di atmosfer telah melanda California selama 17 hari terakhir yang mengakibatkan hujan sebanyak 76 cm di beberapa daerah.
Demikian disampaikan seorang ahli meteorologi di Pusat Prediksi Cuaca NWS, Zack Taylor. Ia juga mengatakan bahwa akan ada dua badai lagi yang datang.
“Kita berada di tengah-tengah megadrought tiga tahun di seluruh pantai barat Amerika Serikat … Dan sekarang di sini kita berbicara tentang banjir bersejarah dan sungai atmosfer,” kata kata Gubernur California Gavin Newsom kepada The Weather Channel, dikutip Tempo, Rabu (11/1).
Diketahui, badai Pasifik terbaru menyebabkan hujan deras dan angin kencang di California mematikan listrik dan mengubah jalan-jalan kota menjadi sungai saat tanah longsor memotong jalan raya dan seluruh komunitas menghadapi perintah evakuasi.
Lebih dari 33 juta warga California terancam oleh cuaca buruk sepanjang hari karena curah hujan berat di seluruh negara bagian, terutama di California selatan, karena hembusan angin berkecepatan lebih dari 64 km per jam di banyak tempat.
Angin kencang mendatangkan malapetaka pada jaringan listrik, mematikan strum ke 180.000 rumah dan perkantoran pada Selasa siang, menurut data dari Poweroutage.us.
Badai tersebut telah menewaskan sedikitnya 17 orang sejak awal tahun ini.
Para ahli mengatakan meningkatnya frekuensi dan intensitas badai seperti itu, diselingi dengan panas ekstrem dan musim kemarau, merupakan gejala perubahan iklim.
Meskipun hujan dan salju akan membantu mengisi kembali waduk, curah hujan hanya selama dua minggu tidak akan menyelesaikan kekeringan selama dua dekade.
Sementara itu, medan yang digunduli oleh kebakaran hutan di masa lalu telah meningkatkan risiko banjir bandang dan tanah longsor.
Hujan deras, bersama dengan salju lebat di daerah pegunungan, mengikuti “sungai atmosfer” lainnya dengan kelembapan padat yang disalurkan ke California dari Pasifik tropis. Red/HS
***