Penculikan Sekjen HCT Picu Krisis Kemanusiaan

Putraindonews.com – Jakarta | Anthony Virgine Saint-Pierre, Sekretaris Jenderal Dewan Transisi Tinggi Haiti (HCT), telah diculik, demikian keterangan kepala komite yang mendapat mandat membuat peta jalan bagi pemilihan umum tahun depan.

Negara yang terakhir menggelar pemilu pada 2016 dan sejak Januari lalu tanpa pemerintahan terpilih itu menghadapi krisis kemanusiaan yang diakibatkan oleh gerombolan penjahat yang menguasai sebagian ibukota dan menculik ratusan orang.

Menurut laporan media lokal yang mengutip kepala HCT Mirlande Manigat pada Rabu (18/10/23), penculikan Saint-Pierre terjadi sekitar sore di kawasan Debussy dekat ibukota Port-au-Prince dan dilakukan oleh sekelompok pria bersenjata lengkap serta berkostum polisi.

BACA JUGA :   Perkuat Diplomasi Ekonomi, RI-Inggris Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Di Berbagai Bidang

Sementara di dekat kawasan Petion-Ville, media setempat juga melaporkan terjadi bentrokan antara polisi nasional Haiti dengan geng Kraze Barye.

Tahun lalu, pemerintahan Perdana Menteri Ariel Henry meminta pertolongan darurat dari pasukan internasional agar membantu polisi menghadapi kelompok kejahatan. Meski permintaan tersebut telah diratifikasi oleh PBB, bantuan tersebut tidak kunjung datang.

BACA JUGA :   Ekspor Komoditas di Kapuas Hulu Capai Rp1,6 M Devisa untuk Negara

Henry berkuasa setelah Presiden Jovenel Moise dibunuh pada 2021, yang menimbulkan kekosongan politik dan memberi kesempatan kepada geng-geng kriminal memperluas wilayahnya.

Dia berjanji segera menggelar pemilu jika kondisi keamanan sudah kembali pulih.

Menurut PBB, sampai September 2023 setidaknya sudah 970 orang warga Haiti diculik. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!