7 Nama Diusulkan Dalam Seminar Nasional Pahlawan Asal Babel

 

img-20161029-wa0025

Putraindonews.com, Pangkalpinang – Sebanyak tujuh nama pahlawan asal Babel diusulkan dalam Seminar Nasional yang bertajuk Pahlawan Nasional Kepulauan Bangka Belitung Marwah dan Simpul Pengikat Bangsa di Griya Timah, Kantor PT. Timah, Tbk Pangkalpinang (29/10/2016).

Seminar yang digagas oleh Tim Pengusul Pahlawan Nasional (TP2N) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dr Yan Megawandi SH MSi yang mewakili Plt. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Dr Ir Yuswandi Arsyad Tumenggung MA Msc.

Sekda Babel Yan Megawandi dikesempatan itu mengungkapkan dukungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terhadap upaya yang ditujukan untuk memperjuangkan putra – putra terbaik Babel sebagai pahlawan nasional.

img-20161029-wa0024

Bangka Belitung telah berjuang selama lebih dari dua belas tahun mendorong dan mengukuhkan Depati Amir, Depati Bahrin sebagai pahlawan nasional ke Kementerian Sosial RI, namun dikatakan Sekda Yan Megawandi hingga saat ini belum berhasil diwujudkan, karena menurut kementerian waktu itu perjuangan mereka masih bersifat lokal.

“Mari kita buktikan dalam seminar ini, dengan dukungan semua pihak termasuk para narasumber, bahwa Depati Amir dan putra – putra terbaik Bangka Belitung berjuang untuk kemaslahatan Indonesia dan pantas dianugerahi gelar pahlawan nasional, ” ungkapnya.

BACA JUGA :   Datangi Pulau Nias, Kapolda Sumut Bersama Forkopimda Kejar Vaksin Lansia dan Pelajar

Sekda Yan Megawandi juga mengajak berbagai pihak untuk tetap semangat memperjuangkan pahlawan asal Babel sebagai pahlawan nasional walaupun dulunya belum berhasil.

Sementara itu, Johan Murod selaku koordinator seminar, mengungkapan apresiasinya kepada PT. Timah, Tbk yang telah mendukung pendanaan dan Kepada Rustam Effendi waktu dirinya masih aktif sebagai Gubernur Kepulauan Bangka Belitung dengan menerbitkan surat keputusan yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan ini.

“Kegiatan ini berawal dari diskusi terbuka Dewan Pemuda Bangka Belitung yang didukung oleh Gubernur Rustam Effendi dengan dikeluarkannya SK nomor 188.44/557/Dinkesos/2016  sehingga menjadi dasar terlaksananya seminar ini, ” terangnya.

Dalam SK tersebut, lanjut Johan Murod, ditetapkan tujuh nama pahlawan nasional asal Bangka Belitung yakni Depati Karim, Depati Amir, Depati Bahrin, HAS Hananjoeddin, Achmad Rasidi, Pahlawan 12 dan Sahabudin, namun dari nama – mana tersebut siapa yang layak untuk diangkat sebagai pahlawan nasional, dirinya menyerahkan dalam forum seminar ini.

Sebagai tuan rumah, Diktur Utama PT. Timah yang diwakili oleh Direktur Operasi, Muhammad Rizky dalam sambutannya menyampaikan dukungannya terhadap diselenggarakannya acara ini, karena sesuai dengan visi kehadiran PT. Timah di Bangka Belitung merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sejarah Bangka Belitung dan nasional.

BACA JUGA :   Jadi Momentum Industri Media, IMO-Indonesia Undang Tiga Institusi Penegak Hukum

Diwaktu terpisah, Komisaris Utama PT. Timah, Tbk, Dr Fachry Ali juga mengungkapkan dukungannya terselenggaranya seminar ini.

“PT. Timah mendukung untuk memberikan fasilitas yang diperlukan untuk memperjuangkan adanya pengakuan nasional terhadap pahlawan Bangka Belitung, “ungkapnya.

Hal itu dikatakan Fachry saat ini PT. Timah mempunyai arsip yang cukup lengkap, bahkan dirinya juga ingin menjadikan PT. Timah sebagai pusat studi sejarah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Seminar ini dihadiri perwakilan unsur Forkopimda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, perwakilan Dirut PT. Timah, sejumlah anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kepala Dinas Sosial Pemprov Babel, Kepala Dinas Pendidikan Pemprov Babel, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, utusan keluarga Depati Amir, serta ratusan peserta dari pelajar, guru dan mahasiswa.

Seminar yang dilaksanakan selama satu hari ini mendatangkan narasumber yang berkompeten di bidangnya dari dalam dan luar daerah diantaranya Prof Dr Susanto Zuhdi (Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya UI),  Prof Dr M Dien Majid (Guru Besar Sejarah UIN Syarifhidayattulah Jakarta), Dr Saidun Derani MA, Johan Wahyudi M. hum, Dra. Siti Aisyah (Kasubdit K2KS Kemensos) dan Drs. Ahmad Elvian (pengamat sejarah Bangka Belitung).

(erik/humasprobabel&Sinyu Pengkal)

img-20161029-wa0022

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!