Photo : Andre Saputra
“BATALKAN ATAU KAMI BUBARKAN SECARA PAKSA”, Tegas Ketua Angkatan Muda Ka’bah Andre Saputra, SE
Pangkalpinang-Putraindonews.com — Ajang pemilihan Miss Waria 2017 di Provinsi Nangka Belitung yang akan digelar pada 25 maret 2017 mendatang, menuai protes keras dan penolakan dari berbagai element masyarakat Bangka Belitung.
Salah salah satunya OKL dari Angkatan Muda Ka’bah Kota Pangkalpinang, yang diserukan melalui ketuanya Andre Saputra SE.
Sebelumnya sempat beredar dengan gencar di social media mengenai kegiatan tersebut, oleh Yayasan Wijaya Kusuma sebagai pihak penyelenggara kegiatan pemilihan Miss Waria Kota Pangkalpinang Tahun 2017 .
Andre Saputra Ketua OKP Angkatan Muda Kabah, saat ditemui Rabu Kemarin (15/03/2017) diruangan Fraksi DPRD Kota Pangkalpinang mengatakan bahwa ia sangat menolak dengan keras penyelenggaraan acara tersebut yang akan diadakan oleh pihak Yayasan Wijaya Kusuma.
Lebih lanjut Andre juga sangat menyayangkan sekali adanya informasi mengenai keterlibatan Dinas Kesehatan yang ikut atau sampai mendukung rencana kegiatan tersebut.
“Kalau itu benar kami sangat menyayangkan dan meminta untuk mencabut dukungan dan membatalkan kegiatan tersebut.” tegas Andre,juga masih sekretaris DPC PPP.
Andre juga menambahkan bahwa praktik-praktik seperti Lesbi, Gay, Bisex dan Transgender (LGBT) tidak pantas berkembang dikota Pangkalpinang khususnya dan umumnya di Negeri Serumpun Sebelalai Babel. Hal ini ditakutkan akan menyuburkan perkembangan praktek-praktek perzinaan di Kota Pangkalpinang. Tentu sebagai umat yang beragama perbuatan seperti ini sangat dilarang dan yang paling terpenting tentu tidak sesuai dengan kondisi wilayah kita yang agamis, berbudaya dan sudah tentu hal-hal seperti ini akan mendatangkan murka masyarakat dan dimurkai Allah SWT.
“Kami sangat menentang keras acara kegiatan Pemilihan Kontes Miss Waria 2017 atau apalah namanya di Provinsi yang kita cintai ini dan meminta kepada Pemerintah daerah untuk cepat tanggap atas persoalan yang terjadi saat ini dan kepada pihak keamanan yakni Kepolisian untuk tidak memberikan izin sekaligus membatalkan kegiatan tersebut”, kata Andre dengan nada yang keras.
“kepada pihak-pihak yang berwenang yakni Polda dan pihak terkait lainnya untuk benar-benar melarang kegiatan tersebut dan menindak tegas semua pelaku kemaksiatan kapanpun dan dimanapun” pungkas Andre. ( Marwan Mapikor)