Bupati Ahmad Usmarwi Kaffah Rencana Akan Bangun Jalan Khusus Pengangkutan Batubara

Putraindonews.com – Muara Enim | Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah rencana akan membangun jalan khusus pengangkutan batubara di wilayah tersebut.

Hal itu setelah adanya aksi demonstrasi yang dilakukan masyarakat 5 desa, yaitu Desa Karang Asam, Tegal Rejo, Talang, Gabus, dan Lingga.

Sejumlah titik dilakukan penyetopan dalam aksi ini. Mulai dari penyetopan di Desa Karang Asam, Tegal Rejo dan Talang Gabus di Tugu Kujur Tanjung Enim, lalu masyarakat Lingga di jembatan desa Lingga sebelah Alpamart.

Dari pantauan awak media di lapangan dan penuturan salah satu tokoh masyarakat Desa Lingga, bukan hanya aksi warga melainkan himbauan persuasif agar kenyamanan dan keselamatan berlalu lintas dapat dapat terjaga bersama masyarakat, khususnya daerah lintasan yang dilewati mobil angkutan batubara.

BACA JUGA :   BPH Migas Sebut Dukungan Masyarakat Terkait BBM Subsidi Tepat Sasaran Sangat Berarti

“Agar mobil batu bara jangan lagi beroperasi di jalan raya dan perusahaan transportir tersebut harus bikin jalan sendiri jadi tidak ada tuntutan lain berupa mintak itu ini, Intinya stop kegiatan/angkutan batu bara karena angkutan batu bara tersebut sudah betul betul meresahkan masyarakat,” harap Ahmad Nangwi, Minggu (11/6).

Sebagai informasi, tepat pada Minggu (11/6) bertempat di Hotel Bidakara Jakarta, tengah berlangsung silaturahmi dalam rangka menjalin kemitraan antara keluarga besar ANTERA, Cerdik Pandai, tokoh masyarakat Serasan Sekundang kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan, Perwakilan pemerintah kabupaten muara Enim yang dihadiri oleh Bupati Ahmad Usmarwi Kaffah, Legislatif, PTBA, Stakeholder dan tamu undangan lainnya.

Dalam dialog interaktif tersebut, Bupati Ahmad Usmarwi Kaffah menyebutkan tujuan akhir tahun agar pengangkut batubara mempunyai jalan khusus dan melewati jalan IUP PTBA.

BACA JUGA :   NU Surabaya Kampanyekan Larangan Gunakan Nama Organisasi untuk Kepentingan Pemilu

“Semoga janji Bupati Kaffah dapat segera direalisasikan , agar konflik dan dinamika pertambangan serta dapat meminimalisir efek sistemik dan dampak sosial masyarakat,” ujar Jangkok.

Diakhir bincang, Ahmad Nangwi berharap kepada pemerintah kabupaten Muara Enim dan pemangku kebijakan strategis lainnya agar dapat memperhatikan azas manfaat dan implementasi kampung tengah sehingga dampak dari pertambangan batubara yang menjadi ikon kabupaten muara enim juga dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung baik itu berupa penyerapan tenaga kerja, mendorong stimulasi ekonomi, serta kearifan lokal lainnya sebagai salah salah satu efek positif pertambangan batubara di wilayah kabupaten muara Enim Sumatera Selatan. Red/AH

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!