***
Putraindonews.com – Sumba Barat Daya | Pengembangan pariwisata telah menjadi impian tidak hanya pemerintah dan pemilik modal, tapi juga masyarakat biasa.
Namun demikian, mewujudkan impian tersebut tidak semudah membalik telapak tangan. Sebab, pariwisata membutuhkan banyak prasyarat, tidak hanya potensi alam sekitar, tapi juga dukungan masyarakat, pemerintah dan kapital.
Tanpa dukungan tersebut, pengembangan potensi pariwisata hanya akan menjadi impian belaka yang sulit diwujudkan.
Itulah yang kini dialami Lukas Dangga Dora, pemilik lahan di Desa Weekokora, Kecamatan Wewewa Tengah, Kabupaten Sumba Barat Daya yang harus tertatih-tatih merealisasikan impian pengembangan potensi wisata di atas lahan miliknya.
Ditemui Putraindonews di rumahnya, Kamis (6/4), Lukas tampak sedikit kecewa ketika menceritakan perihal pengembangan wisata kolam renang dan kolam ikan yang kini sedang berjalan.
Sebelum ide itu terpikirkan, Lukas mengaku keindahan alam di tempat yang kini tengah ia kembangkan sebagai destinasi wisata memikat banyak wisatawan lokal.
Daya tarik tempat itu membuat pengunjung terus bergantian demi menikmati keindahan alam yang ada. Salah satu daya tarik kawasan tersebut yakni keindahan kolam bekas galian batu potong masyarakat setempat.
“Dulu ketika belum digali saya sudah berpikir untuk membuat kolam ikan atau kolam renang, sehingga bentuknya seperti tangga turun. Jadi sudah terkonsepkan memang, alasannya karena lokasi tersebut dipenuhi batu semua dan tidak bisa becocok tanam, sembari saya jual batu potong saya bentuk model kolamnya, untuk sekarang saja sudah banyak yang berkunjung,” ujar Lukas kepada PutraIndonews, Kamis (6/4).
Dia melanjutkan, sampai sekarang Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya ataupun Desa setempat belum pernah bertemu untuk bicarakan soal pengembangannya.
Padahal, menurut dia, potensi wisata di lokasi itu sangat menjanjikan untuk dikemangkan lebih lanjut. Akhirnya, dengan nada kesal, Lukas kebingungan dalam pengembangannya lantaran keterbatasan modal. Lukas menunggu perhatian pemerintah dalam hal pengelolaan.
“Andai saja saya memiliki modal sendiri mungkin sudah saya kembangkan, saya menunggu pemerintah untuk terlibat tapi sejauh ini mereka menutup mata,” tandasnya.
Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya perlu menindaklanjuti potensi wisata desa yang butuh pengembangan lebih serius.
Pemerintah perlu menetapkan forum komunikasi desa wisata sebagai wadah koordinasi dan menjembatani hubungan antara masyarakat, lembaga desa wisata, perguruan tinggi, dan dunia usaha demi mewujudkan potensi destinasi wisata ini. Red/Nov
***