Putraindonews.com – Jakarta | Yayasan Jalantara dan re.peat menjalin kerja sama dalam pengelolaan dan pemanfaatan sampah dengan menghadirkan produk pembersih serba guna dan penghilang noda ramah lingkungan dengan memanfaatkan bahan sampah rumah tangga.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sepanjang tahun 2022, sampah yang tidak terkelola mencapai lebih dari 8 juta ton dengan komposisi 58,6 persen sampah organik, 18,6 persen sampah plastik, dan sisanya sampah jenis lainnya.
Jutaan ton sampah tersebut kemudian mencemari lahan-lahan terbuka dan badan air, terutama di wilayah perkotaan. Oleh karena itu, re.peat bersama Yayasan Jalantara berupaya untuk menyerap sampah dan limbah rumah tangga untuk dimanfaatkan dalam pembuatan produk ramah lingkungan.
“re.peat hadir di Indonesia dengan semangat untuk berperan secara langsung dalam menyerap sampah dan limbah rumah tangga, mengenalkan dan memasyarakatkan produk- produk ramah lingkungan berkualitas buatan lokal, serta mengajak setiap elemen masyarakat untuk dapat berperan serta secara langsung dalam upaya gerakan lingkungan di Indonesia,” kata co-founder sekaligus CEO re.peat, Sagita Asri, dalam siaran resmi yang diterima Jumat.
Dalam proses produksinya, produk re.peat memanfaatkan sumber-sumber energi alternatif yang dibuat dari sampah dan limbah rumah tangga seperti jelantah yang kemudian diolah menjadi biodiesel.
Selain itu, re.peat juga menggunakan minyak refinasi yang dimurnikan menggunakan teknologi tinggi. Seluruh proses ini telah distandarisasi dan merupakan hasil riset yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir bersama dengan tim riset Yayasan Jalantara.
Produk pembersih re.peat secara khusus dibuat sebagai merek untuk mendukung kampanye ekonomi sirkular di Indonesia.
Baik pembersih serba guna maupun penghilang noda dirancang sebagai bahan pembersih rumah tangga yang menggunakan bahan-bahan alami, vegan, ramah lingkungan, namun memiliki performa yang tinggi. Red/HS