Putraindonews.com – Jakarta | Kementerian Pertanian telah bekerja sama dengan Korea Agency of Education, Promotion and Information Service in Food, Agriculture, Forestry and Fisheries (EPIS KOREA) mendorong pengembangan Smart Farming di dalam negeri.
Kerja sama ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mengatakan Indonesia tidak boleh hanya mengandalkan pertanian konvensional, namun juga wajib menggunakan Smart Farming dan digitalisasi.
“Guna menerapkan semua itu, maka peningkatan kapasitas sumber daya manusia pertanian yang profesional, mandiri dan berdaya saing mutlak dibutuhkan untuk mewujudkan pertanian Indonesia yang maju, mandiri dan modern di masa depan,” kata Syahrul dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (6/8).
Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama tersebut dengan pemerintah Korea Selatan.
MoU itu meliputi Project on Enhancing Millenial Farmer’s Income by Adopting K-Smart Farm technologies in Indonesia.
Lokasi proyek berada di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan Jawa Timur dan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor Jawa Barat.
Salah satu bentuk kerja sama antara BPPSDMP dengan EPIS Korea adalah pelaksanaan Training K-Smart Farm di Korea pada 6-12 Agustus 2023, yang merupakan undangan dari Enhancing Milenial Farmers Income by Adopting K-Smary Farm Technologies in Indonesia.
Proyek ini sangat penting karena menjadikan petani milenial sebagai sasaran dalam penerapan teknologi Smart Farming yang di Korea dikenal sebagai K-SMART FARM Technology.
Para peserta berasal dari pengelola proyek, dosen, widyaiswara dan pengusaha pertanian milenial dari Indonesia.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan peserta serta untuk mempelajari pembangunan pertanian negara Korea yang telah mengaplikasikan teknologi tinggi dalam berusaha tani. Red/HS