Kepala UPT SPF SD Inpres Rappokalling II: Setiap Guru Perlu Kembangkan Inovasi

Putraindonews.com – Sulsel | Plh Kepala UPT SPF SD Inpres Rappokalling II, Hairiah, S.Pd memotivasi gurunya untuk mengembangkan program-program inovasi di sekolahnya. Hal itu mengemuka dalam diskusi informal dengan beberapa guru, yang juga dihadiri pegiat Sekolah Ramah Anak, Rusdin Tompo, di sekolah itu, Selasa, 26 September 2013.

“Kakau dalam 18 Revolusi Penidikan Walikota Makassar, memang diharuskan setiap sekolah ada dua guru inovatornya,” papar Hairiah.

Plh SD Inpres Rappokalling II, yang baru sekira satu tahun mengemban amanah di sekolahnya itu, menambahkan bahwa ia perlu memotivasi guru-gurunya karena mereka masih muda. Menjadi guru inovator itu akan sangat berguna bagi para guru itu sendiri. Tentu juga manfaatnya akan dirasakan oleh anak-anak didik, sekolah, dan dunia pendidikan pada umumnya.

Diskusi di ruang kerja kepala sekolah itu berlangsung ringan dan santai. Diskusi dilakukan untuk mengidentifikasi potensi guru dan melakukan pemetaan stakeholder. Selain itu, mulai menggagas inovasi yang akan dikembangkan oleh sekolah yang terletak di Kecamatan Tallo, Kota Makassar tersebut.

Rusdin Tompo menyampaikan, memang sebaiknya melakukan inovasi sesuai apa yang jadi potensi sekolah. Kalau sudah ada rancangan inovasi yang akan dilakukan, itu jauh lebih baik.

BACA JUGA :   BANDARA MOROWALI, Gerbang Udara Baru Di Sulawesi Tengah 

“Kalau sudah ada mi yang direncanakan program inovasinya, tinggal kita buatkan strategi dan tahapan pelaksanaannya,” terang pegiat literasi yang dikenal sebagai penulis buku itu.

Sebagai ancar-ancar, SD Inpres Rappokalling II, bakal membuat inovasi berkaitan dengan pendidikan karakter berbasis agama dan budaya. Akan ada kegiatan hafiz/hafizah, yang bukan hanya dimaksudkan agar anak-anak bisa menghafal Al-Qur’an tapi lebih dari itu dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Anak juga akan mengkaji dan mengaitkan ayat-ayat tertentu dengan pembelajaran di kelas.

Misalnya, ayat Al-Qur’an tentang tolong-menolong, ayat tentang lingkungan hidup, ayat tentang perintah membaca yang berkaitan dengan kegiatan literasi, dan lain sebagainya. Program yang akan dikaitkan dengan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai leading sektornya ini, juga merupakan upaya SD Inpres Rappokalling II mengimplementasikan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

“Jadi, nanti saya menginventarisasi ayat-ayat Al-Qur’an yang akan dihafalkan untuk diimplementasikan itu,” kata Muh Yusran Ahsani, S.Pd, guru PAI SD Inpres Rappokalling II.

Menariknya, terjemahan dan saritilawahnya bukan saja dalam bahasa Indonesia tapi juga dalam bahasa Makassar dan Bugis. Sehingga nanti punya nilai budaya, dan anak-anak juga akrab dengan bahasa daerahnya.

BACA JUGA :   Kementerian PUPR Lakukan Upaya Tanggap Darurat Pascabencana Gempa di Maluku Utara

Dalam diskusi itu, juga didorong agar guru PJOK mengembangkan inovasi terkait keolahragaan. Tentang hal ini, mendapat respons positif dari Sopiang, S.Pd dan Sarkasi Ashari, S.Pd, keduanya merupakan guru PJOK. Inovasi juga disarankan terkait kegiatan literasi oleh Fitria Wahyuni, S.Pd. Inovasi pembelajaran di kelas juga disarankan kepada Fatmawati, S.Pd.

Disadari bahwa inovasi butuh kolaborasi dan partisipasi semua guru, termasuk staf administrasi yang hadir, Nur Ratnadia, S.Pd. Publikasi juga dibutuhkan, baik melalui media massa maupun akun medsos. Febrianti, S.Pd, guru yang aktif di medsos akan dilibatkan untuk memposting program-program sekolah. Peran guru yang lain sebagai tim inovasi juga akan sangat mendukung suksesnya program.

Rencananya, akan dilakukan pertemuan pada Senin, 2 Oktober 2023. Pertemuan akan menghadirkab orangtua siswa dan Komite Sekolah sebagai bagian dari pendekatan multi stakholder yang akan dilakukan sekolah.

“Kami yakin orangtua akan berpartisipasi aktif, untuk mendukung program sekolah, terutama bagi kemajuan anak-anak kita semua,” kata Hairiah optimis. Red/Umar

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!