PUTRAINDONEWS.COM
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Wiranto, S.H., menyebut keberadaan Ikatan Media Online (IMO) Indonesia seperti laskar perang yang melawan Hoax.
“Saya senang dan bangga dengan IMO-Indonesia melawan Hoax,†ujarnya dalam sambutannya yang sekaligus menutup Rakernas IMO-Indonesia di Hotel Puri Saron Seiminyak Rabu siang tadi, 14 Februari 2018.
Menurut Pak Wiraranto ancaman terbesar saat ini bukan berasal dari kekuatan senjata, melainkan dari media sosial. Salah satunya adalah Hoaxs yang dapat meluluhlantakan bangsa.
Pemberian Sertifikat anggota yang disampaikan oleh Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Wiranto, S.H., kepada Syafrul Daulay Ketua DPW SumutÂ
“Jadi, kalau ada anak-anak bangsa yang membuat organisasi melawan Hoax, saya bangga dan senang,†tambahnya, seraya mengaku setiap pagi selalu dikabari soal Hoax.
Serta Saya berharap keberadaan IMO tidak sesaat, tapi berkelanjutan. Alasan komitmen IMO-Indonesia sangat penting dalam memerangi Hoax, sekaligus mempererat persatuan.
Pemberian Sertifikat anggota yang disampaikan oleh Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Wiranto, S.H., kepada Saudara Hondro Ketua DPW Riau
“Kita harus bersatu memerangi Hoax dan segala macam ancaman bagi negara,†jelas mantan Panglima TNI, seraya mengaku mendapat undangan dari IMO-Indonesia sangat mendadak, lagipula namanya masih terasa asing.
“Tapi, setelah mendapat penjelasan dari staf, saya tertarik dan meluangkan datang ke sini, menemui teman-teman,†papar pendiri partai Hanura ini.
Di hadapan para peserta, Wiranto menyatakan kesediaanya menjadi Dewan Penasehat IMO-Indonesia yang disambut riuh oleh seluruh peserta Rakernas IMO-Indonesia.
“Tapi dengan syarat tetap komitmen dan menjaga fakta integritas,†ujar Wiranto, yang hari itu disematkan Jas Uniform IMO-Indonesia oleh Ketua Umum Yakub F. Ismail serta secara simbolis memberikan sertifikat anggota kepada 5 DPW yang dilantik dalam Rakernas tersebut.
Sementara itu, Ketua Umum IMO-Indonesia, Yakub Ismail, menguraikan sejarah lahirnya IMO yang digagas oleh beberapa pengurus IPJI yang merasa prihatin akan maraknya Hoax di media sosial.
“Rakernas ini digelar hanya 100 hari kurang 13 hari setelah dideklarasikan 27 Oktober 2017,†ujar Yakub.
Menurut Yakub, Rakernas ini dilakukan secara swadaya dan kolektivitas tanpa adanya sponsor dari pihak lain.
“Kita atas biaya sendiri, sekaligus menunjukkan independensi kami sebagai perusahaan online,†jelas Yakub, yang diiyakan oleh Ketua OC, Vidi Simanjuntak.
(**)