Ternate Tidore Titik Pertemuan Timur dan Barat

sedeng_5IMG-20180214-WA0114

PUTRAINDONEWS.COM
Tidore – Kekayaan alam melimpah yang dimiliki Indonesia menjadikan negeri ini sebagai pertemuan peradapan timur dan barat.

Gambaran ini terungkap dari Tidore Ternate sebagai jalur distribusi laut dunia dan menjadi persinggahan Eropa dalam rempah-rempah.

Demikian dipaparkan oleh Mayor Jenderal (Pur) Drs. Hendardji Soepandji SH dalam sebuah seminar nasional mengenai Tidore Ternate Titik Pertemuan Peradaban Timur dan Barat, 12 Febuari 2018 di Aula Sultan Nuku, Kantor Walikota Tidore, Maluku Utara.

Sebagai gambaran, Hendardji yang merupakan Ketua Umum Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) menyebut Tidore akan menjadi tuan rumah Napak Tilas Expedisi Laut Terbesar Dunia.

BACA JUGA :   KODIM BELITUNG MEMPERINGATI MAULID NABI MUHAMMAD UNTUK MANTAPKAN MENTAL PRAJURIT

“Peristiwa itu memperingati 500 tahun peristiwa bersejarah expedisi laut Magelhans,” jelas mantan ASPAM KASAD.

Menurut dia, peringatan tersebut akan sepenuhnya didukung oleh Pemda Maluku dan Pemerintah Pusat dalam bentuk Sail  Tidore yang melibatkan jaringan GMC, terdiri dari 23 kota dan 15 negara.

“Kegiatan ini harus bermanfaat bagi pemerintah dan rakyat setempat, sehingga modernisasi pada Tidore perlu dilakukan dengan melibatkan masyarakat.

” Jadi masih ada 4 tahun untuk berbenah dalam menghadapi peristiwa besar tersebut,” tutur Hendradji.

Ditambahkan Hendardji, pengakuan PBB lewat Unclos 1982 soal Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) dihitung dari Pulau Terluar dan bukan Laut Indonesia – bukan laut bebas, memperkuat posisi posisi Maluku Utara (Ternate Tidore).

BACA JUGA :   Kodim 1613/Sumba Barat Rutin Gelar Upacara Bendera 17-an

“Itu artinya laut Indonesia semula  hanya 30 persen di luar wilayah seluruhnya, jadi 70 persen  dibseluruh wilayah Indonesia,” tutur Hendardji.

Karena itu, menyangkut Napak Tilas di Tidore tadi, kata Dia, perlunya pemberdayaan ekonomi kerakyatan berorientasi pada budaya  dan kearifan lokal, seperti pengembangan potensi wisata bahari Malut, pengolahan potensi laut Maluku yang berikan kesejahteraan pada para nelayan.

“Terakhir adanya pengembangan potensi kuliner yang berbasis kelautan,” jelasnya mengakhiri. ( **)

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!