Miliki Kapasitas 20% Mangrove Dunia, Indonesia Targetkan Rehabilitasi 600.000 Ha Area Sampai 2024

***

putraindonews.com – Bali | Menindaklanjuti hasil Pertemuan KTT G-20 dan kunjungan Para Kepala Negara/Kepala Pemerintahan serta para Pimpinan Lembaga Internasional ke Taman Hutan Raya – Mangrove di Denpasar Bali, 16 November 2022 kemarin.

Maka pada Kamis, 17 November 2022 telah berlangsung Acara Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama Kegiatan Rehabilitasi Mangrove Sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, yang dilaksanakan lintas Kementerian/Lembaga, pelaku usaha serta asosiasi dari berbagai industri.

Dalam Sambutannya, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Nani Hendiarti mengatakan Indonesia memiliki potensi yang besar terkait carbon credit khususnya pada area pesisir.

BACA JUGA :   PPKM Mikro Kembali Diperpanjang

“Indonesia memiliki hutan hujan tropis, lahan gambut, mangrove, rumput laut. Hutan mangrove Indonesia seluas 3,36 juta ha atau sama dengan 20% mangrove dunia, di mana mangrove merupakan bagian dari ekosistem blue carbon,” kata Nani.

Deputi Nani menegaskan pihaknya memiliki program besar dalam rehabilitasi mangrove, “Kami rencanakan seluas 600.000 ha area direhabilitasi sampai dengan tahun 2024 merujuk pada peta mangrove nasional termasuk didalamnya ada restorasi pada ekosistem blue carbon”.

Deputi Nani kembali menegaskan pentingnya peran CSR/TJSL dalam pengembangan komunitas khususnya komunitas masyarakat pesisir sebagai bagian dari program pengembangan mangrove yang berkelanjutan.

BACA JUGA :   INTENS KOMUNIKASI, Kemendagri ; Keberadaan Asosiasi Pemerintah Daerah Sangat Penting

Para pihak yang ikut dalam penandatanganan MoU di Bali menyatakan komitmen untuk siap melaksanakan implementasi konkret, diantaranya PT. Pelindo yang siap merehabilitasi mangrove seluas 1.000 hektar.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Indroyono Soesilo menyatakan anggotanya akan merehabilitasi mangrove di lahan konsesi diantaranya di wilayah Kalimantan Barat, Riau dan Kalimantan Timur.

Usai penandatangan MoU, semua peserta berkunjung ke Taman Hutan Raya (TAHURA) Denpasar yang memiliki beragam jenis pohon mangrove dan tempat pembibitan pohon mangrove dengan kapasitas 6 juta bibit pohon mangrove per-tahunnya. Red/HS

***

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!