Ngeri, Selain Harga Anjlok, Petani Sayur di Wee Dabbo Masih Bingung Cara Dapatkan Bantuan

Putraindonews.com – NTT | Musim kemarau yang berkepanjangan, ada kisah pilu para petani sayur di Kurutepe, kelurahan Wee Dabo, Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat.

Semangat para petani ini harus pudar, usai dihadapkan dengan harga komoditas pokok seperti sayur-sayuran di Sumba Barat mengalami penurunan.

Alhasil, yang terjadi adalah produksi komoditas yang melebihi pasar (over produksi), tak ada pilihan lain, selain menanam sayuran seperti sayur putih, bayam, ketimun, dan tomat.

Merogoh kocek pribadi seadanya membuat para petani sayur di Kurutepe tak bisa menanam komidatas bawang atauapun lombok yang harganya cukup naik di pasaran. Lahan sayur seluas 1 hektar lebih ini memiliki 8 orang pemilik sayuran, ada yang jenis sayurannya sama juga ada yang berbeda.

BACA JUGA :   Kementerian PUPR Dorong Terwujudnya Generasi Hebat Tanpa Narkoba

 

Ditemui Putraindonews di lahan beden sayur para petani, Sabba menyampaikan bahwa harga sayur putih membuatnya merasa gerah, sebelumnya harga sayur putih di ladang Rp.5.000/5 ikat kini menjadi Rp.5.000/8 ikat.

“Mau bagaimana lagi, kami hanya tanam saja yang harga benihnya murah, coba ada bantuan dari pemerintah waktu itu saya pingin sekali tanam bawang merah dengan lombok, tapi itu mahal sekali kami tidak mampu beli,” imbuh Sabba kepada Putraindonews yang saat itu ditemani Petu sang kakak. Selasa (15/8).

BACA JUGA :   Batu Giok Aceh Lolos Nominasi Pariwisata Terbaik API Awards 2023

Sabba bahkan berharap agar pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Barat dapat membantu petani.

“Bilangnya kalau mau dapat bantuan harus bikin kelompok tani, kami tidak tau cara daftarnya bagaimana,” terangnya.

Semoga kelurahan Wee Dabbo dapat membantu para petani ini dalam pembentukan kelompok tani serta dapat berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Barat. Red/Nov

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!