Peringati Hari Aksara Internasional, Bunda Pustaka SD Negeri Borong Makassar Dikukuhkan

Putraindonews.com – Sulsel | Bunda Pustaka SD Negeri Borong, resmi dikukuhkan, Rabu, 6 September 2023. Pengukuhan yang diadakan di Perpustakaan Gerbang Ilmu SD Negeri Borong ini sekaligus untuk memperingati Hari Aksara Internasional 2023.

Bunda Pustaka merupakan inovasi SD Negeri Borong untuk mendorong partisipasi orangtua dalam gerakan literasi sekolah. Namun aktivitasnya tak hanya berkaitan dengan perpustakaan dan kegiatan literasi. Juga dalam beragam kegiatan sekolah lainnya.

“Alhamdulillah jumlah anggota kami meningkat. Sebelumnya anggota Bunda Pusraka hanya 20an orang, kini sudah 30an orang. Artinya semakin banyak orangtua yang punya kepedulian dan perhatian,” ungkap Mulyati Husain, Ketua Bunda Pustaka, periode 2023-2025.

Walaupun baru dikukuhkan, tapi kepengurusan periode ketiga ini sudah melaksanakan beberapa kegiatan antara lain, Workshop Puisi. Mereka juga terlibat dalam lomba antar kelas dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI.

Sepanjang tahun 2023 ini, sudah diagendakan kunjungan ke Perpustakaan Umum Kabupaten Gowa dalam rangka Hari Kunjung Perpustakaan. Juga akan diadakan lomba rangking 1, serta rencana berkunjung dan melakukan penanaman pohon di Tokka Tena Rata Moncongloe.

“Semoga program-program dalam kepengurusan baru ini, semakin lebih diperbaiki lagi di tahun-tahun mendatang,” kata Mulyati Husain.

BACA JUGA :   VAKSINASI Upaya Perlindungan Bagi Tenaga Kesehatan

Kepala Perpustakaan Gerbang Ilmu SD Negeri Borong, Saparuddin Numa, S.I.P, mengatakan salah satu keunggulan Bunda Pustaka adalah karena mereka mengedepankan nilai-nilai kekeluargaan. Karena itu, meskipun ada yang anaknya sudah tamat tapi ikatan yang sudah terbangun tetap terjalin.

“Mungkin saja nanti kita bentuk keluarga alumni Bunda Pustaka,” kata pustakawan yang akrab disapa Pak Sapar itu.

Kepala UPT SPF SD Negeri Borong, Dra Hj Hendriati Sabir, M.Pd, mengakui sudah banyak kontribusi yang diberikan Bunda Pustaka bagi sekolah. Bunda Pustaka merupakan ciri khas SDN Borong. Ini suatu kebanggaan. Karena Bunda Pustaka dianggap sesuatu yang positif. Penilain ini disampaikan oleh Tim Akredirasi Sekolah, yang melakukan visitasi pada 4-5 September 2023.

Verifikasi lapangan guna akreditasi sekolah itu, diharapkan akan membuahkan hasil maksimal. Karena telah banyak kemajuan yang dicapai SD Negeri Borong. Sekolah ini perpustakaannya sudah akreditasi A, termasuk sekolah penggerak, dan sudah jadi sekolah Adiwiyata Nasional.

“Bunda Pustaka ini juga ikut dalam kegiatan-kegiatan lingkungan hidup dan kegiatan outing class untuk memberikan pembelajaran bagi anak-anak di luar sekolah,” terang Hendriati Sabir.

Sebelum pengukuhan, pustakawan Tulus Wulan Juni dari Dinas Perpustakaan Kota Makassar memberikan materi seputar literasi. Disampaikan bahwa dari 36 perpustakaan yang sudah terakreditasi, salah satu yang menonjol adalah SD Negeri Borong, termasuk kegiatan inovasinya.

BACA JUGA :   BNNP Malut Dipimpin Jendral Bintang Satu, Brigjen Pol. Drs. Richard M. Nainggolan, MM, MBA

Kegiatan yang dilakukan Bunda Pustaka ini, sebagai bukti promosi keaksaraan dan program literasi. Target yang akan dicapai dari program yang jadi fokus sekolah mencakup program yang literasi, numerasi, dan karakter. Dikatakan, gerakan literasi nasional memiliki tiga turunan program, mencakup literasi sekolah, gerakan literasi keluarga dan gerakan literasi masyarakat.

Mereka yang punya kemampuan literasi, kata Tulus, akan punya kemampuan memecahkan masalah. Kunci dari literasi adalah membaca, maka membaca merupakan aktivitas budaya.

“Dalam kurikulum merdeka, perpustakaan menjadi sumber belajar mandiri di sekolah,” kata pustakawan yang juga gemar menulis itu.

Nasyidah, S.Sos, M.AP, Pustakawan Ahli Utama, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulawesi Selatan, sebelum melakukan pengukuhan, mengapresiasi keberadaan Bunda Pustaka. Menurutnya, Bunda Pustaka ini perlu direplikasi bukan hanya di Kecamatan Manggala tapi juga di daerah lain.

“Perpustakaan sudah berbasis inklusi sosial, sehingga perpustakaan bukan hanya untuk aktivitas membaca tapi juga kegiatan-kegiatan kreatif dan produktif masyarakat,” pungkas Nasyidah. Red/RT

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!