Putraindonews.com – Surabaya | Sebanyak 1.118 warga miskin di Kota Surabaya, Jawa Timur menerima bantuan peralatan usaha dari Bantuan Langsung Tunai (BLT) atas penyaluran Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT).
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan bahwa BLT dari DBHCT sebelumnya disalurkan kepada buruh pabrik rokok sebanyak 3.745 warga.
“Kini, penyaluran BLT itu kepada keluarga miskin Surabaya,” katanya, Jumat (6/10/23).
Eri memastikan pada tahun 2023 ini, Pemkot Surabaya menerima DBHCT dari pemerintah pusat sekitar Rp15 miliar. Dana itu disalurkan melalui BLT dan juga Bantuan Peralatan Usaha.
“Jadi ada yang kami gunakan BLT, ada yang kami gunakan untuk modal usaha atau bantuan peralatan usaha. Sebenarnya kan bantuan dari Kemensos itu bentuknya bisa BLT, PKH (Program Keluarga Harapan), modal usaha dan alat. Jadi sama kami juga bentuk bantuannya seperti itu,” ujarnya lagi.
Ia menegaskan, BLT dan bantuan modal atau peralatan usaha ini diberikan kepada warga miskin Surabaya yang tidak mendapatkan bantuan dari Kemensos, sehingga yang belum tersentuh itu diberikan bantuan dari DBHCT ini. Namun, ia tidak ingin yang menerima BLT ini hanya selalu berharap BLT.
“Kami data dan berikan bantuan modal, ada yang melalui program padat karya dan ada pula yang diberikan modal usaha, sehingga kami sesuaikan dengan keinginan mereka. Makanya saat penyaluran BLT DBHCT di Gedung Barunawati, Kamis (10/5) kemarin, ada yang minta jualan kopi keliling, ada yang minta dibuatkan toko kelontong dan sebagainya,” kata dia.
Setelah diberikan bantuan modal atau peralatan usaha, mereka tidak lantas ditinggal, tapi dilatih dan didampingi serta dipantau terus- menerus sampai dia keluar dari garis kemiskinan.
“Kalau kami berikan BLT terus berarti kami tidak mendidik mereka, dan mereka tidak akan pernah mengubah dirinya, makanya kami pantau terus,” ujarnya. Red/SS