PUTRAINDONEWS.COM
JAKARTA |  Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ucapan atas datangnya bulan suci Ramadan 1439 Hijriah/2018 Masehi. “Marhaban yaa Ramadhan 1439 H. Puasa untuk mencapai derajat taqwa dan menjauhkan diri dari perbuatan keji dan munkar -Jkw,†tulis Presiden di akun twitter @jokowi, Rabu (16/05/2018).
Pada malam pertama bulan Ramadan 1439H, Presiden Jokowi menunaikan salah Tarawih di Masjid Istiqlal Jakarta dengan didampingi oleh sejumlah Menteri Kabinet Kerja.
Presiden Salat Tarawih di Masjid Istiqlal
Presiden Joko Widodo melaksanakan salat tarawih pertama Ramadan tahun ini di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu, 16 Mei 2018. Presiden tampak mengenakan baju koko putih, sarung, dan peci hitam.
Presiden tiba sekitar pukul 18.50 WIB dengan didampingi sejumlah menteri. Tampak hadir Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala Staf Presiden Moeldoko.
Setibanya di Masjid Istiqlal, Presiden langsung melaksanakan salat sunah tahiyatul masjid yang kemudian dilanjutkan dengan salat Isya berjamaah. Setelah salat Isya dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alquran dan ceramah yang disampaikan Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. Nasaruddin Umar.
Dalam ceramahnya Nasaruddin mengajak jamaah untuk berhati-hati dalam menggunakan telepon genggam dan lebih giat membaca Alquran di bulan Ramadan. “Saya ingin mengingatkan hati-hati kemuliaan Ramadan jangan ditukar dengan kepentingan sesaat. Hati-hati memberikan statement, hati-hati menggunakan jari kita untuk mengenter whatsapp, jari jemari harus juga berpuasa. Kita di depan handphone, saya mengajak untuk meninggalkan benda kecil itu untuk membaca Quran,” kata Nasaruddin.
Selesai ceramah, Presiden kemudian melaksanakan salat tarawih berjamaah. Bertindak sebagai imam dalam salat tarawih ini adalah Drs. H. Muhasyim Abdul Majid, M.A.
Setelah selesai melaksanakan salat tarawih, Presiden bersama para menteri pergi meninggalkan Masjid Istiqlal.(**)