880 Peserta Ikuti UNBK Paket B di Tangsel

PUTRAINDONEWS.COM

TANGERANG SELATAN | 13 Mei 2019. Sebanyak 880 orang dari 24 PKBM di Tangsel mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Paket B yang setara dengan SMP. Dari 880 peserta UNBK dibagi menjadi 4 lokasi yaitu di SMAN 1 Tangsel, SMKN 1 Tangsel, SMKN 3 Tangsel dan PKBM Ka Seto.

Untuk melihat jalannya UNBK Paket B ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Tangsel Taryono bersama Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud Republik Indonesia, Harris Iskandar mengunjungi para peserta PKBM yang sedang ujian.

“Hari ini mulai dilaksanakan kegiatan UNBK paket B selama tiga hari hingga 12 Mei 2019. Sama dengan UNBK tingkat SMP, ujian untuk paket B ini dilakukan 3 shift dengan 4 pelajaran,” ungkap Taryono.

BACA JUGA :   Kadis KUKMP Optimistis Target 27.799 Wirausaha Baru Terealisasi

Lanjut Taryono, sejak tahun kemarin Tangsel untuk kesetaraan A, B dan C semua sudah berbasis online. Dan tahun kemarin di Tangsel lulus semua. Mudah-mudahan tahun ini semua bisa berjalan dengan lancar.

Sementara Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud Republik Indonesia, Harris Iskandar mengatakan bahwa pihaknya memantau UNBK paket B dihari pertama.

“Non Formal ini progresif, hampir 100 persen di Indonesia sudah melakukan ujian berbasis komputer. Bahkn dari tahun kemarin sudah menggunakan sistem UNBK,” kata Harris.

Menurutnya, di hari pertama ujian ini masih ada beberapa peserta yang tidak masuk. Hal ini dikarenakan ada beberapa kendala, diantaranya karena tidak diijinkan oleh atasannya.

BACA JUGA :   Terbentuk Tahun 2019, Ikatan Keluarga Prabumulih Perantau (IKPP) Gelar Silaturahmi 'April 2023 Reuni'

Ada beberapa anak yang tidak masuk kaitannya dengan ijin. Kesetaraan ini karena mereka diluar sekolah banyak kesibukan. Diantaranya ada yang homescholling karena mereka tidak punya waktu cukup untuk sekolah reguler.

“Makanya hampir disetiap ruangan ada satu atau dua orang yang tidak masuk. Oleh karena itu kita adakan susulan bagi yang belum bisa masuk pada saat ini. Hasil ujian ini akan diketahui satu bulan mendatang,” jelasnya.

Menurut Harris saat ini ada soal-soal penalaran tingkat tinggi. Sehingga ada perbedaan pertanyaan dari yang sebelumnya. Jadi anak-anak diberikan studi kasus sehingga tidak mudah seperti dulu. Porsinya akan semakin meningkat. (**)

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!