Lomba Karawitan Wahana Nguri-uri Budaya Bangsa

PUTRAINDONEWS.COM

BANYUMAS – JATENG | Memperingati Hari Jadi yang ke-449 tahun, Kabupaten Banyumas menggelar Festival Karawitan. Ajang memperebutkan piala bergilir Bupati Banyumas dan piala tetap Wakil Bupati Banyumas diikuti 24 sekolah terdiri 18 SD dan 6 dari SMP.

Karawitan Korem 071/Wijayakusuma yang dikomandani Kasipersrem Letkol Inf Harton S.Pd. tampil sebagai pembuka perlombaan yang digelar di Pendopo Wakil Bupati Banyumas, Purwokerto, Sabtu (8/2/2020).

Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Kav Dani Wardhana, S.Sos., M.M., M.Han., menyampaikan, apa yang dilakukan anak buahnya selain untuk menyemarakkan acara juga untuk membangkitkan generasi muda dalam nguri-uri budaya bangsa.

BACA JUGA :   WAKIL BUPATI OKU SELATAN MELEPAS LANGSUNG RATUSAN PESERTA PAWAI KEBANGSAAN DALAM RANGKA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA YANG DIGELAR OLEH POLRES OKU SELATAN

“Apa yang dilakukan prajurit dan PNS Korem 071/Wijayakusum selain untuk menyemarakkan festival, juga sebagai wahana kita dalam mempelopori dan menguri-uri budaya bangsa”, ungkap Kolonel Dani.

Dijelaskan pula bahwa festival sangat baik untuk membangkitkan semangat generasi muda agar budaya bangsa kita yang telah diwariskan leluhur tidak hilang dan punah karena arus globalisasi.

“Diharapkan dengan kegiatan ini, dapat menumbuhkan kepedulian para generasi muda untuk turut ”nguri-uri” warisan seni budaya Banyumasan khususnya seni karawitan. Selain itu juga untuk menumbuhkan rasa cinta dan bangga generasi muda Banyumas terhadap budaya daerahnya”, terangnya.

BACA JUGA :   GUBERNUR CANANGKAN PEMBANGUNAN RELOKASI KANTOR MAKOREM 045

Menurut Danrem, kegiatan ini juga sangat positif untuk menumbuhkan rasa kekeluargaan, menanamkan nilai-nilai luhur; menghilangkan sifat negatif, menumbuhkan kreativitas serta memupuk kerja sama tim.

Pada kesempatan tersebut, Kolonel Dani juga sangat mengapresiasi festival karawitan ini sebagai upaya untuk pelestarian, pengenalan dan pengembangan budaya khususnya budaya Banyumas.

“Saya sangat mengapresiasi diselengggarakannya festival ini. Walaupun berada di era kemajuan teknologi dan perubahan lingkungan strategis, peninggalan budaya harus tetap dijaga agar keberadaanya tetap eksis dan terus berkembang”, pungkasnya.

Safriti – NTB

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!