***
Putraindonews.com – Semarang | Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, A Yuspahruddin memberikan pengarahan kepada Pejabat Administrasi Kantor Wilayah dan seluruh Kepala UPT se-Jawa Tengah, Ketua Balai Harta Peninggalan Semarang, Hendra Andy Satya Gurning hadir bergabung, bertempat di aula Kantor Wilayah, Kamis (06/01), sebagaimana di lansir oleh Humas Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, tercatat divalidasi dalam media monitoring Humas BHP Semarang.
Kegiatan ini memanfaatkan agenda setelah mengikuti kegiatan Deklarasi Janji Kinerja dan Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Kementerian Hukum dan HAM secara virtual di tempat yang sama.
Dalam arahannya, Yuspahruddin kembali mengajak jajarannya untuk tidak menyerah untuk terus melakukan Pembangunan Zona Integritas, meskipun hasil di tahun 2021 tidak cukup menggembirakan.
“Kita bisa salah, salah kita bisa perbaiki, kita gagal, gagal bisa kita ulangi, tapi kalau kita menyerah maka kita selesai,” ujarnya mengarahkan.
“Tapi kita tidak boleh menyerah. Kami berharap kepada bapak-ibu semua, kita tidak boleh menyerah. Kita mulai lagi tahun ini,” tambahnya.
Untuk itu, dia menginstruksikan agar seluruh Kepala UPT segera membentuk Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas.
Yuspahruddin juga menghimbau seluruh UPT melakukan perubahan di kantor mereka masing-masing. Mulai dari merubah fisik, keberhasilan, kerapian, pembaharuan banner dan spanduk yang telah usang, hingga menciptakan berbagai inovasi.
“Saya ajak kita semua untuk terus melakukan inovasi. Jangan berhenti untuk melakukan inovasi, karena mau tidak mau kita ini adalah agen perubahan. Kita harus berinovasi meningkatkan layanan kita, supaya masyarakat lebih nyaman dengan pelayanan itu,” ajaknya.
Khusus untuk Kepala UPT Lapas dan Rutan, Kakanwil memberikan wejangan tersendiri. Paling utama Yuspahruddin menghendaki Lapas dan Rutan di Jawa Tengah bebas Halinar (Handphone, Pungli, dan Narkoba).
“Saya minta Lapas Rutan itu, dalam blok Zero Halinar. Zero Hp, Zero pungli dan Zero narkoba,” tegasnya.
Lebih konkrit, Kakanwil memerintahkan agar seluruh petugas Lapas dan Rutan tidak membawa Handphone ke dalam blok.
Dia juga kembali mengingatkan Kepala Lapas dan Rutan agar seluruh melakukan langkah-langkah deteksi dini.
“Lakukan itu, selesaikan masalah sebelum masalah terjadi, jangan sampai terlambat untuk menangani masalah,” tegasnya.
Terakhir, Yuspahruddin mengintruksikan agar memberikan laporan dengan segera bisa terjadi hal-hal krusial.
“Kalau ada terjadi sesuatu hal, cepat lapor saya. Saya juga akan segera melapor kepada pimpinan, agar semua dapat dikendalikan dengan baik dan aman untuk kita semua,” pungkasnya. Red/Ben
***