Pengamat Nilai Megawati Akan Tentukan Capres Berdasarkan Ideologi

***

Putraindonews.com – Jakarta | Pengamat politik sekaligus pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi Hendri Satrio menilai Megawati Soekarnoputri tidak akan sembarangan dalam menentukan siapa calon presiden yang akan diusung PDIP.

Ia berpandangan, Ketum PDIP pasti akan mencari sosok capres yang diusung partai berlambang Banteng itu berdasarkan dengan ideologi.

“Berdasarkan catatan-catatan demi catatan, biasanya Megawati menentukan berdasarkan ideologi, bagaimana sih calon memiliki ideologi yang mirip dengan perjuangannya PDI Perjuangan,” kata di Jakarta, Kamis (26/1).

Ia bahkan menyinggung Bung Karno, dengan menyebut sang tokoh Proklamator telah menyampaikan bahwa perjuangan di partai politik tujuan utamanya untuk membuat rakyat lebih sejahtera.

BACA JUGA :   Survei Litbang Kompas: Tri Rismaharini Masih di Urutan Kedua Pilkada Jatim

Menariknya, kata dia, hal itu pula lah yang menjadi ideologi PDIP, dengan terus memperjuangkan kesejahteraan rakyat, menjadi partai berlabel partai “wong cilik”.

“Partai politik bukan semata-mata untuk kursi menteri bukan tentang untuk kekuasaan, bukan juga untuk kursi-kursi legislatif, perjuangan di partai politik ini untuk membuat rakyat menjadi lebih sejahtera,” kata dia.

Hendri pun meyakini, Megawati Soekarnoputri menentukan pilihan untuk calon presiden yang akan diusung PDIP pada Pemilu 2024 juga melihat apakah sosok kandidat memiliki ideologi tersebut atau tidak.

BACA JUGA :   MAJU DI PILWAKOT BANDUNG MENDATANG, H. ENTANG SURYAMAN,SH Didukung 151 Anak Ranting dan 30 PAC Partai Demokrat

Jadi, menurut dia PDIP tidak berpegangan pada elektabilitas sosok kandidat semata. Buktinya, menurut Hendri untuk pencalonan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah periode pertama saja, PDIP berani tidak berkoalisi dan saat itu mengusung Ganjar hanya memiliki elektabilitas sebesar 7 persen.

“Waktu Ganjar maju di Jawa Tengah elektabilitasnya itu hanya 7 persen, lawan Bibit Waluyo. Keputusan penting Bu Mega waktu itu adalah tidak mengajukan calon presiden berdasarkan hasil survei tapi berdasarkan penilaian ideologis,” pungkasnya. Red/HS

***

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!