25 Orang TKA Asal Cina Dilarang Berangkat Ke Pulau Obi

25 orang WNA saat di turunkan dari kapal

Mapikor. Ternate – Kehadiran perusahaan tambang di Pulau Obi Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) sangatlah berdampak buruk, kenapa tidak puluhan tenaga kerja asing sejumlah 25 orang WNA memaksakan dirinya berangkat dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigarasi (Nakertrans) Provinsi Maluku Utara Umar Sangadji menurunkan tenaga kerja asal China yang akan ke Perusahaan Tambang PT. Wana Tiara di Obi Kabupaten Halmahera Selatan. di pelabuhan bastiong kota ternate. Jumat (14/04) malam.

“Dinas tenaga kerja menurunkan dari kapal karena surat-surat atau ijin dari 25 orang tersebut belum lengkap seperti, INTRA dan RPTKA secara resmi belum dimiliki, Kami sudah pernah menurunkan mereka pada tanggal 6 April 2017 yang lalu, Kenapa karena mereka hanya memiliki Visa Wisata di Negara Republik Indonesia, dan kami tetap terapkan aturan di daerah ini, dan kami tidak melarang mereka jika semua persyaratan sudah di penuhi oleh perusahan.

BACA JUGA :   Lanjutkan Roda Organisasi Pasca Ketua Umum Berpulang, AKTI Segera Menggelar Munas

“Kehadiran tenaga kerja sudah begitu banyak, dua kali kami tindak dan menurunkan mereka dari kapal dan tindakan ini bukan sampai disini saja, kami tetap mengawal sampai kapanpun, mereka memiliki Visa Wisata jika mereka keluar dari lingkar tambang maka Visa mereka itu berlaku secara umum namun Visa mereka tidak diperbolehkan untuk masuk di lingkar tambang di mana pun, kami sudah memberi informasi kepada pihak perusahan jika mereka memaksakan untuk masuk di lingkar tambang maka kami akan memberi teguran, yang kedua kami akan menyurat dan yang terakhir kami akan turun dan memaksa untuk keluarkan dari lokasi pertambangan”.

BACA JUGA :   KSAD ; TNI AD Minta Maaf soal Perusakan Polsek Ciracas

Selain itu, Umar Bakir warga pulau obi, datangnya tenaga kerja asing di lingkungan pertambangan di kampung halamannya, kenapa bisa terjadi hingga di pulau Obi tidak ada pemuda atau masyarakat Obi yang kerja di tambang tersebut, dilingkar tambang sudah ribuan orang dan kami yakin itu belum memiliki izin dari Nakertrans, menurut dia sampai selama ini belum ada perekrutan masyarakat sekitar tambang, yang ada hanyalah tenaga kerja dari luar, kami berharap agar pemerintah provinsi malut dapat menyelesaikan masalah pertambangan di obi karena kami juga butuh bekerja sebagai anak negeri. Tutupnya. *(Sul)*

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!